Cara Ampuh untuk Tetap HidupSampel

Cara Ampuh untuk Tetap Hidup

HARI KE 3 DARI 6

Sudut Pandang yang Lain

Bayangkan Anda berada di sebuah ruang pengadilan. Seorang laki-laki duduk di kursi terdakwa, dengan tuduhan telah melakukan kejahatan brutal berupa kekerasan dan pelecehan terhadap seorang anak. Dengan adanya berbagai bukti yang meyakinkan, ia pun terbukti bersalah. Akhirnya ia sendiri mengaku bersalah, meski tanpa menunjukkan penyesalan.

Sang hakim berdiri dan berkata: “Anda telah melakukan serangkaian pelanggaran yang berat dan keji terhadap seorang anak yang masih polos, dan telah terbukti bersalah atas semua tuduhan. Anda patut dihukum seberat-beratnya. Tetapi karena saya seorang hakim yang baik dan penuh kasih, saya melepaskan Anda dari segala tuntutan hukum. Silakan meninggalkan ruangan pengadilan ini sebagai orang yang bebas.”

Gambaran yang sangat mengerikan. Kejahatannya begitu mengusik perasaan kita, begitu pula dengan tindakan sang hakim. Mengapa? Karena secara naluri kita tahu bahwa keputusan sang hakim tidak adil. Keputusan itu tidak dilandasi kasih dan tidak benar, karena tidak memperhitungkan penderitaan dari korban. Keadilan menuntut bahwa sesuatu harus dilakukan.

Ilustrasi yang menggelisahkan tadi sebetulnya menggambarkan dosa yang harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah, Hakim yang benar. Mungkin kita tidak melakukan kejahatan seperti itu, tetapi penolakan kita terhadap Allah membuat kita bersalah. Dia telah menciptakan kita, memberikan kita tempat dan waktu untuk hidup, dan Dia menghendaki kita untuk bergantung kepada-Nya. Akan tetapi, kita menolak-Nya dan lebih suka hidup bagi diri sendiri. Ini sungguh kejahatan besar. Ketika kita ingin hidup di dunia tanpa Allah, kita sesungguhnya telah memilih kematian dengan penolakan kita.

Tersedia sebuah tempat yang disebut neraka bagi setiap orang yang tidak ingin hidup dengan Allah. Itulah tempat penuh siksaan, kesakitan, dan dukacita. Mengapa? Karena itulah yang terjadi dalam keberadaan tanpa kasih Allah. Allah, sebagai Hakim yang benar, akan memastikan bahwa keadilan ditegakkan bagi kita semua.

Jadi sebenarnya, tujuh puluh hingga delapan puluh tahun yang disebutkan dalam Mazmur 90 tadi adalah suatu penghakiman atas kita. Itulah sebabnya kita tahu bahwa pembekuan kriogenik tidak akan berhasil, karena penolakan terhadap hidup dengan Allah hanya akan berujung pada kematian.

Namun, setelah kita memahami alasan dari kematian dan terputusnya hubungan kita dengan Allah, barulah kita dapat mulai memahami rencana penyelamatan Allah bagi kita. Sebuah rencana penyelamatan yang agung.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Cara Ampuh untuk Tetap Hidup

Sesungguhnya, seluruh generasi umat manusia telah gagal dalam menghadapi persoalan “tetap hidup”! Ketika kita ingin hidup di dunia tanpa Allah, kita sesungguhnya tengah memilih kematian selama kita menolak-Nya. Jadi, tidak ada lagikah yang dapat kita lakukan? Mungkinkah ada jawaban yang lebih baik dari hanya sekadar pasrah?

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/