Cara Ampuh untuk Tetap HidupSampel
Kematian Memiliki Tujuan
Dalam Mazmur 90, inilah gambaran Allah: “Dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah” (ay. 2). Ini sangat jauh berbeda dengan gambaran Alkitab tentang manusia, yang harus dengan susah payah mencapai usia delapan puluh tahunan. Allah telah ada dan akan selalu ada. Dia sudah ada sejak kekekalan sebelum menciptakan dunia, dan masih akan ada selama-lamanya setelah Dia mengakhiri zaman. Allah itu kekal; kita ini fana.
Mazmur ini juga menjelaskan mengapa kematian adalah akhir yang tak terhindarkan. “Engkau [Allah] mengembalikan manusia kepada debu . . . kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut. Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu” (Mazmur 90:3, 7-8). Singkatnya, kita diberi tahu: kita sedang melangkah menuju kepada kebinasaan, karena kita telah berbalik dari Allah dan memilih dosa.
Dosa itu lebih dari sekadar apa yang kita lakukan atau tidak kita lakukan. Dosa adalah masalah hubungan. Alkitab mengatakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan manusia untuk hidup dalam hubungan khusus dengan-Nya di bawah kasih, pemeliharaan, dan perlindungan-Nya. Namun, ketika kita berdosa, kita merusak hubungan yang aman dan sempurna ini dan memilih hidup tanpa Dia. Inilah dosa: kita menolak Allah, dengan tidak mau kembali kepada-Nya dan memilih hidup sesuai keinginan kita sendiri.
Kematian menjadi hukuman bukan hanya atas kesalahan yang kita lakukan, melainkan juga konsekuensi dari penolakan umat manusia terhadap Allah. Kematian adalah akibat dari terputusnya hubungan kita dengan Allah. Itulah sebabnya usaha terbaik kita untuk melakukan berbagai kebaikan tidak akan dapat menghapuskan konsekuensi dosa dalam hidup kita dan di dalam dunia. Dosa dan maut berkuasa di dalam dunia karena kita telah menolak Allah, dan ketika makhluk yang fana seperti kita melawan Penciptanya yang kekal, yang terjadi adalah kematian, diikuti dengan penghakiman-Nya atas cara kita menjalani hidup ini.
Apakah semua itu terdengar kejam?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Sesungguhnya, seluruh generasi umat manusia telah gagal dalam menghadapi persoalan “tetap hidup”! Ketika kita ingin hidup di dunia tanpa Allah, kita sesungguhnya tengah memilih kematian selama kita menolak-Nya. Jadi, tidak ada lagikah yang dapat kita lakukan? Mungkinkah ada jawaban yang lebih baik dari hanya sekadar pasrah?
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/