Janji PengampunanSampel

DIA MENGAMPUNI

Pada-Mu ada pengampunan. (Mazmur 130:4)

Tangan Mark gemetar saat melihat riwayat laman yang pernah ia kunjungi. Daftar itu seakan tak ada habisnya. Riwayat bertahun-tahun itu berisi tanggal dan waktu kunjungannya ke sebuah situs perjudian online. "Allah sudah menolongku mengalahkan kecanduanku," kata Mark, "dan aku tahu Dia telah mengampuniku. Namun, saat melihat riwayatku di dunia maya, aku ngeri melihat dosa masa laluku yang begitu besar. Semua ketidakjujuran dan kesembronoanku tercatat di situ."

"Hari itu telah menolongku untuk kembali menghargai pengampunan Allah," kata Mark. “Apa jadinya diriku jika Dia memakai catatan online itu untuk mendakwaku?”

Mark menggaungkan apa yang Daud katakan dalam Mazmur 130:3: “Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?” Allah tahu seberapa dalamnya dosa kita. Itulah alasan Dia mengutus Anak-Nya, Yesus, untuk mati dan bangkit kembali bagi kita. Bersama Kristus, kita memiliki “pembebasan” (ay.7). Kata pembebasan di sini berasal dari kata Ibrani padah, yang berarti “untuk menebus” —membayar harga yang diperlukan untuk membebaskan seseorang dari hukuman. Itulah yang digenapi Yesus bagi kita melalui kematian-Nya. Saat kita berjalan bersama-Nya hari ini dalam hidup yang baru, Dia menjanjikan pengampunan atas dosa-dosa yang masih kita lakukan setiap kita berpaling kepada-Nya dalam pertobatan (Mzm. 130:4; 1Yoh. 1:9).

Hari itu Mark menghapus riwayatnya di dunia maya. Seperti itu juga, pengampunan Allah telah menghapus catatan dosa kita untuk selamanya. —Karen Huang

Bagaimana keraguan atas pengampunan Allah bisa menghambat hubungan Anda dengan Dia? Bagaimana Mazmur 130 dapat meyakinkan Anda?

Allah yang baik, entah apa jadinya diriku tanpa anugerah dan belas kasihan-Mu? Terima kasih untuk karunia pengampunan-Mu yang tak terkatakan melalui kematian dan kebangkitan Anak-Mu.