Komunitas Yang AutentikSampel
Seia Sekata, Sehati Sepikir
Hari-hari ini banyak kita dengar berita perpecahan. Perang saudara, perceraian suami istri, putus hubungan keluarga, dan lainnya. Jika barang pecah membuatnya tidak berfungsi lagi, pecah hubungan terlebih lagi meninggalkan sakit di hati kita dan merugikan semua pihak.
Komunitas Kristus pun tidak kebal dari perpecahan, tapi punya harapan ketika melalui situasi yang bisa membuat perpecahan. Karena, Tuhan Yesus telah berdoa kepada Bapa untuk pengikut-Nya sebelum kembali ke surga.
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.” – Tuhan Yesus (Yohanes 17:11b TB). Kita bisa berpegang pada firman ini kalau Bapa di surga turut memelihara gereja-Nya agar satu!
Awal dan sumber dari perpecahan adalah mementingkan diri sendiri.
Semakin kita mengenal seseorang, semakin kita bersikap apa adanya (tidak lagi “jaim” atau jaga image) dan semakin besar kemungkinan untuk gesekan terjadi. Ketika ada gesekan, kalau kita rendahkan hati dan mau mengusahakan kerukunan, pasti ada jalan keluar dan akan datang pemulihan. Karena, masih lebih baik jika ego kita yang sakit; daripada hubungan bahkan komunitas kita yang sakit.
Kesatuan bukan bagian satu orang saja, tapi semua orang dalam komunitas untuk mau sepakat kepada satu jalan, kebenaran, dan hidup–Tuhan kita Yesus Kristus. Mementingkan orang lain tidak akan selalu nyaman rasanya, karena perlu pengorbanan dan kerelaan hati kita. Tapi kalau karakter Kristus semakin terbentuk di dalam kita dan Tuhan pun dimuliakan–bukankah ini perjuangan yang berarti?
Waktu Refleksi
Apakah Anda pernah menyadari perpecahan, atau munculnya “bibit” perpecahan di komunitas Anda? Bagaimana respon Anda?
Renungkanlah ayat bacaan hari ini. Apa yang Anda bisa pelajari dari firman Tuhan–mengapa kita perlu rukun dan bagaimana caranya agar tetap rukun?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Komunitas selalu menjadi bagian dari hidup manusia. Kita yang mengikut Yesus tidak berjalan seorang diri, tapi dalam kebersamaan dan kesatuan sebagai gereja-Nya. Dalam komunitas Kristus, kita menerima kekuatan untuk dapat hidup melakukan firman Tuhan, tapi juga didorong untuk mengasihi, berbagi, dan berkontribusi.
More
https://www.jpcc.org