Apa Kabar Jiwa Anda?Sampel

How's Your Soul

HARI KE 5 DARI 5

Bagaimana Jiwa Saya Tertolong

Dulu, tersesat dalam dunia maskulin salah arah, saya memutuskan untuk membeli motor ATV. Sejujurnya bahkan saat itu saya tidak tahu apa kepanjangan ATV. Yang saya inginkan waktu itu adalah sebuah mobil golf keren yang bisa saya kendarai untuk berkeliling di sekitar perumahan.

Begitu saya ketahui cara mengisi bahan bakarnya, cukup tiga jam saja, maka petualangan perdana pun dimulai. Tapi rasanya ada yang salah. Mesinnya sangat kencang dan bising. Giginya juga tersendat-sendat perpindahannya.

Saya minta tolong beberapa teman untuk memeriksa. Setelah mengendarainya beberapa saat, salah seorang dari mereka berkata, “Judah, motornya baik-baik saja. Memang begini motornya.”

“Tapi mesinnya kasar dan tersendat-sendat.”

“Apa maksudmu? Motor ini sempurna.”

“Lalu kenapa pindah giginya tidak halus dan berisik?"

Teman saya menatap saya dengan pandangan aneh. “Judah, kamu tahu ini apa? Kamu tahu ATV itu untuk apa, kan?”

Jawab saya, “Mirip-mirip mobil golf, kan? Tapi lebih keren?”

“Ini adalah All-Terrain Vehicle (kendaraan segala medan). Dibuat untuk off-road, bukan untuk di jalanan. Ada roll bars, ada tali pengikat, ada sabuk pengamannya. Barang bagus ini.”

Kata saya, “Off-road? Tidak bakal saya off-road. Tidak akan.”

Teman-teman tidak memedulikan saya. Lalu mereka menemukan jalan tak beraspal dan langsung menjajal motor itu. Benar-benar, ATV itu pun beraksi. Debu beterbangan, belalang berserakan, dan teman-teman saya berseru kegirangan.

Saya tidak menyukainya sedikit pun. “Berdebu sekali,” kata saya pada mereka.

Saya pikir kita pun seringkali demikian mengenai hubungan kita dengan Yesus. Kita ingin hidup yang tenang, aman, dan terkendali. Kita mau tetap di jalan beraspal.

Tantangan? Lupakan.

Petualangan? Tidak, terima kasih.

Ketakjelasan? Terlalu menakutkan.

Namun, iman kita adalah untuk keperluan off-road. Jiwa kita didesain untuk mengikuti Tuhan melewati tikungan tajam dan melintasi tebing curam. Hidup bersama Yesus adalah petualangan, kita akan merasa frustrasi jika mengira Dia akan tetap membawa kita melalui jalanan beraspal. Daripada menyangkali maksud dan tujuan kita diciptakan, sebaiknya kita terima saja. Kita perlu menyerahkan kepada Tuhan kendali dan rancangan hidup kita.

Allah itu setia, itu sebabnya kita bisa dengan penuh kepercayaan diri mengikuti-Nya. Saya suka sekali apa yang dikatakan Amsal 3:5–6: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

Pernahkan Anda merasa putus asa karena iman Anda tampaknya tidak bekerja? Apakah Anda berharap agar dengan mengikut Yesus ini maka semuanya akan mudah dan mulus? Saya rasa problemnya bukanlah iman Anda tidak bekerja—justru menurut saya iman Anda sedang bekerja sesuai fungsinya.

Iman yang sejati akan menuntun Anda pada keputusan, gaya hidup dan hubungan yang tidak selalu mudah. Memang begitu. Iman bukan tentang bagaimana agar tetap aman dan nyaman. Iman adalah tentang Yesus. Jiwa Anda dibuat untuk petualngan, untuk mengikut Yesus, dan memiliki hidup yang berkepenuhan di dalam Dia.

Response

Pernahkah Anda mengharapkan agar hidup ini mudah dan aman? Menurut Anda, apakah akar dari keinginan ini?

Sulitkah bagi Anda untuk menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan? Apakah dengan berserah sesungguhnya membuat jiwa Anda lebih aman?

Menurut Anda, apa maksudnya bahwa iman Anda diperuntukkan untuk “off-road”?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 4

Tentang Rencana ini

How's Your Soul

Judah Smith akan menolong Anda para pembaca untuk mengeksplorasi dan memberi makanan bagi jiwa Anda, sambil bertumbuh mendekat kepada Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Judah Smith dan HarperCollins yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://amzn.to/2pdMMQF