Apa Kabar Jiwa Anda?Sampel

How's Your Soul

HARI KE 1 DARI 5

Kapan Jiwa Saya Merasa Tentram?

Saya punya tiga anak yang masih kecil. Sayangnya melakukan beberapa hal sekaligus bukanlah keahlian saya, khususnya jika beberapa “hal” itu melibatkan makhluk-mahkluk kecil yang tidak kenal lelah dan tidak bisa diam. Seringkali saya kewalahan. Itu sebabnya di keluarga kami, salah satu tugas utama saya adalah memastikan agar anak-anak kami menikmati masa kanak-kanak mereka, sementara tugas Chelsea memastikan mereka bisa melewati masa ini dengan sukses.

Beberapa waktu lalu, Chelsea terjangkit virus yang membuat tubuhnya lemah dan tak bertenaga, sehingga selama beberapa bulan dia tidak dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak. Padahal dia adalah ahli di bidang itu (sementara saya sangat ahli menghindarinya). Itu artinya saya harus mengerjakan hal-hal yang tidak biasa saya lakukan. Yaitu, mencuci baju. Mencuci piring. Dan membersihkan setiap produk organik (cair maupun padat) yang diproduksi anak-anak kami sesuka hati mereka.

Jujur, orang tua kami, sahabat, pengasuh anak, termasuk ibu-ibu tua yang tidak kenal saya tapi demi melihat saya kepayahan di supermarket, turut serta membantu. Sangat banyak malah. Namun ketahuilah, saya sudah keluar zona nyaman saya. Saya bahkan mendapati bahwa apa yang tadinya saya hindari sekuat tenaga kini menjadi sesuatu yang bisa saya nikmati.

Entah mengapa, saya rasa Anda tidak terkesan dengan kisah saya ini. Harap maklum—setiap kita punya kelemahan yang berbeda. Kebetulan kelemahan saya ini sepele dibandingkan kelemahan Anda.

Maksud saya begini, kita cenderung menghindari situasi yang membuat kita tidak nyaman, merasa asing dan canggung. Tetapi karena situasinya tidak enak bagi kita, tidak berarti kita harus menghindarinya.

Berbicara tentang mengevaluasi jiwa, saya tahu banyak orang yang tidak suka melakukannya. Mereka merasa canggung dan tegang ketika diminta menginstropeksi diri. Membuka diri kepada diri sendiri maupun orang lain tentang apa yang tidak beres di dalam terdengar begitu menakutkan. Jadi mereka setengah mati menghindar dari introspeksi diri—sama seperti saya menghindari tugas rumah tangga.

Bagaimana dengan Anda? Kapan terakhir kali Anda mengecek kesehatan jiwa (hati) Anda? Apakah Anda merasa nyaman menyelidiki dan mendiagnosis kesehatan jiwani Anda?

Allah ingin memberikan damai sejahtera, ketenangan, suka cita, dan harapan lebih dari apa yang Anda dapat bayangkan. Agar ini terjadi, kita harus terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan aneh. Pertanyaan tentang perasaan Anda, pikiran Anda, ketakutan-ketakutan Anda, tekad, dan apa yang Anda butuhkan. Pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab, bukan hanya karena sulit diungkapkan tetapi juga karena kadang memalukan. Pertanyaan yang akan menyingkapkan apa sesungguhnya menyakiti dan menghalangi kita maju, bahkan kadang butuh keberanian untuk menghadapi hasil temuan ini.

Rasul Yohanes menulis kepada salah satu sahabatnya, “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” (3 Yoh 2). Saya percaya dia sedang menyampaikan keinginan Allah bagi kita: bahwa jiwa kita harus bahagia, sehat, dan utuh.

Allah berkomitmen tidak hanya untuk kebahagiaan kita—yang bersifat sesaat dan subyektif— Ia juga mau kita punya jiwa yang sehat. Dan ini dimulai dari dalam. Jadi janganlah takut, terlalu sibuk, atau terlalu sibuk melayani sehingga tidak memperhatikan kesehatan jiwa Anda. Jiwa Anda akan senang jika Anda memberi waktu untuknya.

Respons

Apakah Anda merasa nyaman berbicara dengan orang lain tentang perasaan, kesedihan, mimpi, dan angan-angan? Jika tidak, apakah itu karena Anda merasa itu terlalu sulit?

Menurut Anda, apakah biasanya orang-orang menunggu hingga jiwanya sudah kritis baru mereka mulai memberi perhatian? Apakah Anda juga demikian?

Ambillah waktu untuk memikirkan kondisi jiwa dan hati Anda. Apakah tiga ketakutan, perasaan, asumsi, dan ketakutan yang mengganggu Anda?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

How's Your Soul

Judah Smith akan menolong Anda para pembaca untuk mengeksplorasi dan memberi makanan bagi jiwa Anda, sambil bertumbuh mendekat kepada Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Judah Smith dan HarperCollins yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://amzn.to/2pdMMQF