Haleluya Bagi TuhanSampel

Merdu.

Masih ingat hari pertama Anda belajar berekspresi? Bisa dibilang kita semua tidak akan ada yang ingat, karena itu terjadi ketika kita masih bayi! Kita belajar berekspresi—dengan postur, suara, dan wajah karena merasakan lapar, takut, maupun penyebab lainnya.

Kita berekspresi untuk berkomunikasi.

Ekspresi membuat kita bisa mengungkapkan bagian dalam dari diri kita, baik itu perasaan, maksud, pikiran, dan lainnya; untuk bisa sampai dan diterima oleh orang yang dituju.

Itulah sebabnya, melalui nyanyian—banyak orang menumpahkan isi jiwanya dalam nada, lirik, bahkan ketika sekadar bersenandung dengan melodi yang sederhana. Maka itu, bukankah kita pernah ikut merasakan apa yang orang lain alami melalui nyanyiannya?

Alkitab mencatat banyak lirik lagu dan nyanyian yang dinaikkan kepada Tuhan, dalam kitab Mazmur contohnya. Juga mendorong kita untuk saling berkata-kata dalam Mazmur, bersama-sama bernyanyi dan bersorak kepada Tuhan.

Nyanyian serta tangan yang terangkat adalah ekspresi dari hati yang menyembah Dia. Sebuah ungkapan yang kita berikan, karena kita mengalami kasih-Nya yang indah dan ingin memberitakan kebesaran dan kemegahan Tuhan.

Sekalipun kita merasa suara kita tidak bagus; atau meski kita berpikir kita tidak ada bakat bernyanyi, tetapi ketika ekspresi kita keluar dari segenap hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan mencintai Tuhan; kita tetap menyembah terlepas kita sedang dalam kondisi senang maupun susah, hanya satu suara yang Tuhan dengar—merdu.

Waktu Teduh

Ekspresikan dirimu kepada Tuhan melalui nyanyian. Tuangkan rasa syukurmu. Perkatakan kasih sayangmu kepada Tuhan. Ungkapkan kekaguman akan Dia. Jadikan gaya hidupmu. Nyatakan kemuliaan dan perbuatan-Nya yang besar!

Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. - Mazmur 63:5 TB