Perumpamaan Kerajaan AllahSampel

Perumpamaan Kerajaan Allah

HARI KE 4 DARI 4

LALANG DI ANTARA GANDUM

PENDAHULUAN

Saudara, didalam Matius pasal 13 Tuhan Yesus mengajarkan kepada orang banyak dan para murid perumpamaan -perumpamaan tentang Kerajaan Allah.

Dari semua ayat yang ada, Tuhan Yesus menutupnya dengan pertanyaan di Mat. 13:51—Mengertikah kamu semuanya itu? Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti”. Dari sekian banyaknya perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus, kita dapat menyimpulkan bahwa para murid harus mengerti dan memahami betapa pentingnya soal Kerajaan Allah.

Dalam minggu ini, kita akan membahas salah satu perumpamaan yaitu mengenai “lalang di antara gandum” (Baca Matius 13:24-30, 37-43).

“Lalang” dan “gandum” keduanya adalah jenis rumput-rumputan, sekilas bentuk mereka hampir sama, tetapi berbeda dalam hal manfaat. Lalang tidak dapat dikonsumsi sebagai makanan tetapi gandum sebaliknya, dapat menghasilkan berbagai jenis makanan yang dapat dikonsumsi oleh kita. Makanya para petani tidak suka adanya lalang dikebun mereka karena selain tidak berguna, lalang juga dapat merusak tanaman gandum.

Dalam perumpamaan Tuhan Yesus, dikatakan para hamba yang empunya ladang bertanya apakah mereka diperbolehkan untuk mencabut lalang-lalang itu, tetapi jawab tuan mereka “jangan”, sebab nanti gandum akan tercabut juga, biarlah mereka tumbuh bersama-sama sampai waktu menuai (ayat. 29).

Jadi pada saat akan menuai nanti barulah lalang dicabut dan kemudian dipisahkan dari gandum yang dituai.

PEMBAHASAN

Ladang itu berbicara tentang dunia ini, sedangkan benih “gandum” itu adalah benih yang baik, sedangkan “lalang” adalah benih yang jahat. Kemudian Tuhan Yesus menjelaskan kepada para murid bahwa ini adalah perumpamaan yang ada hubungannya mengenai akhir zaman. Dimana gandum sebagai benih yang baik itu adalah anak-anak Kerajaan dan lalang, benih yang jahat itu adalah gambaran dari anak-anak si jahat. Pada akhir zaman adalah masa penuaian.

Ada tiga hal menarik yang perlu kita ketahui disini:

Pertama, Anak-anak Kerajaan adalah mereka yang sudah menerima status sebagai anak Allah melalui keselamatan di dalam Yesus Kristus. Anak-anak si jahat adalah mereka yang menolak Kristus dan hidup secara duniawi.

Kedua, di dunia ini, gandum dan lalang hidup secara bersamaan. Itu artinya kita sebagai anak-anak Kerajaan harus hidup bersama-sama dengan anak-anak dari si jahat.

Ketiga, Sekalipun kita yang rohani hidup bersamaan dengan anak-anak duniawi namun cara hidup kita berbeda, sebab kita bukan lalang. Perbedaan itu adalah karena iman kita yang terus bertumbuh ke arah Kristus.

Firman Tuhan katakan “Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia; iman kita” (I Yoh. 5: 4).

Firman Tuhan di Roma 12: 2a jelas berkata agar kita jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubah oleh pembaharuan budi kita. Saudara, sekalipun ikan berada dilaut yang asin tetapi ikan itu tidak menjadi ikan asin, artinya sekalipun kita hidup di dalam dunia ini bersama dengan anak-anak si jahat, kita tidak ikut menjadi jahat, bahkan sebaliknya kita yang membawa dampak perubahan kepada dunia.

Berikut ini hal yang perlu kita perhatikan sebagai anak-anak Kerajaan:

1.Jaga hidup kita sesuai dengan Firman Tuhan.

Firman Tuhan itu adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Maz. 119:105). Tidak ada cara lain selain kita senantiasa membaca dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Firman Tuhan haruslah menjadi “GPS” dan “buku manual” dalam mengambil keputusan penting dan jawaban dalam permasalahan hidup.

2.Waspada dengan godaan duniawi yaitu dosa.

Jika kita sudah menjadi orang percaya, maka kita harus tetap waspada dengan segala godaan dari si jahat. Iblis selalu menunggu saat yang baik untuk menggoda kita, jika Tuhan sudah memberkati dan mengangkat kita, justru kita harus semakin waspada. Sepandai-pandainya kita menyembunyikan dosa dihadapan manusia namun di hadapan Tuhan tidak ada yang dapat kita sembunyikan, sebab perbuatan-perbuatan dosa yang tersembunyi, dalam waktunya akan ketahuan juga (Ibrani 4:13).

3.Jaga pergaulan kita.

Jangan kita bergaul dengan orang-orang yang akan membawa dampak negatif bagi kehidupan iman kita. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (I Korintus 15:33). Bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan orang-orang lain yang belum percaya Tuhan. “Pergaulan” diayat tersebut maksudnya kita setuju bahkan ikut segala aktifitas kejahatan mereka.

PENUTUP

Saudara, melalui kisah perumpamaan lalang dan gandum ini Tuhan menekankan supaya kita sebagai anak-anak Kerajaan untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan, dan juga menjadi terang dan garam dunia, sekalipun kita harus hidup bersama-sama dengan orang-orang yang diluar Tuhan. Pada akhir jaman nanti semuanya akan jelas, ada pemisahan dimana “lalang” akan dicampakkan ke dalam dapur api, dan orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa (ayat 43).

DISKUSI

Coba ceritakan pengalaman saudara yang pernah berada diantara “lalang” dalam perjalanan iman saudara dan bagaimana saudara tetap kuat menghadapi kondisi itu.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3

Tentang Rencana ini

Perumpamaan Kerajaan Allah

Renungan ini membahas mengenai perumpamaan Kerajaan Allah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Sewaktu kita mengerti dan melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, kita akan mengerti akan panggilan dan tujuan Tuhan dalam hidup kita.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg/