Menjadi Saksi KristusSampel

Menjadi Saksi Kristus

HARI KE 2 DARI 3

DAMPAK KERAJAAN ALLAH BAGI DUNIA

PENDAHULUAN

Salah satu alasan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini 2000 tahun yang lalu adalah untuk memperkenalkan kerajaan Allah kepada manusia. Kerajaan Allah yang dimaksud pada masa itu bukanlah berupa kerajaan yang akan memerintah secara fisik (meskipun nantinya pada masa akhir zaman, kerajaan itu akan berdiri secara fisik), namun pada saat Tuhan Yesus datang, Ia membawa kuasa dan nilai-nilai kerajaan Allah dan memperkenalkannya kepada dunia.

Tuhan Yesus merombak habis nilai-nilai dunia yang salah dan gelap dengan mengajarkan nilai kebenaran dan terang kepada manusia. Jika sebelumnya manusia tidak mengerti bagaimana cara mengasihi yang benar, maka Tuhan Yesus dengan kasih-Nya menunjukkan dan memberikan contoh kasih yang benar. Contoh ini hanya salah satu dari sekian banyak penyingkapan nilai-nilai kerajaan Allah yang diajarkan-Nya. Mengapa harus Yesus? Sebab Ia adalah Raja di dalam kerajaan Allah itu sendiri. Itu sebabnya, Ia yang sangat paham bagaimana memberikan teladan kepada manusia tentang kuasa dan nilai kerajaan Allah. Berikut ini kita akan membahas tiga dari sekian banyak nilai kerajaan Allah yang disaksikan dalam Alkitab.

PEMBAHASAN

1.Mengejar Tuhan (Mat 5:3)

Pengajaran Tuhan Yesus dimulai ketika Ia mengajar orang Israel di suatu bukit di dataran Israel, pengajaran ini kita kenal dengan “Khotbah di bukit”. Tuhan Yesus memulainya dengan, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Dalam terjemahan Inggris tertulis, “poor in spirit...” Dimana Tuhan Yesus sedang mengajarkan supaya manusia selalu mencari dan mengejar kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Sebagai orang percaya, kita memang harus selalu berkata kepada-Nya: “Tuhan kami memerlukan kehadiran-Mu, pertolongan-Mu, penyertaan-Mu dan pribadi-Mu.” Rasa haus seperti ini yang Tuhan inginkan selalu ada di hati kita. Itu artinya kita tidak mengandalkan kekuatan, kecerdasan dan hikmat manusia untuk hidup. Tetapi kita sedang menempatkan Roh Allah di tempat utama di hati kita dan menjadikan Dia raja.

Untuk menghadirkan kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi, keluarga dan pelayanan langkah yang terutama adalah terus mengejar kehadiran-Nya. Mulai segala sesuatu dalam doa pribadi kepada Tuhan, dan mengakui bahwa kita tidak akan mampu jika bukan Tuhan yang menuntun. Itu sebabnya doa, pujian dan penyembahan kita bukan hanya sekali seminggu, tetapi setiap saat dengan hati yang haus. Inilah wujud mengejar kehadiran Tuhan.

2.Hati Mengampuni dan Mengasihi (Mat 5:43-44)

Pengajaran tentang kerajaan Allah berlanjut, Tuhan Yesus memulai kelas-kelas terbuka kepada masyarakat Yahudi yang saat itu mahir dengan hukum Taurat dan adat istiadat mereka. Itu bukan hukum Taurat yang diajarkan Musa di perjanjian lama, tetapi hukum Taurat yang telah ditafsirkan secara sembarangan oleh ahli-ahli Taurat sehingga hilang nilai-nilai kerajaannya.

Secara bertahap, Tuhan Yesus membersihkan hati yang tercemar dengan pengajaran hukum Taurat buatan manusia yang keliru itu. Ia memulainya dengan topik kasih. Ya... kasih yang tanpa syarat. Kasih yang tulus, yang berani mengorbankan segalanya untuk orang lain. Kasih yang menggerakkan hati manusia untuk mengampuni. Dalam kerajaan Allah tidak ada permusuhan, kepahitan dan kebencian. Setiap hati harus bersih dengan cara terus menerus mengisinya dengan kasih dari sorga. Jika kita ingin terbiasa dengan gaya hidup kerajaan Allah, maka mulailah dengan mengasihi setiap orang, bahkan kita diminta untuk mengasihi mereka yang mungkin selalu menyakiti kita. Inilah nilai terbesar dari kerajaan Allah, yaitu mengasihi tanpa syarat. Percayalah, jika kasih itu tulus terpancar dari hidup kita, maka kuasa Tuhan akan nyata bagi kehidupan pribadi, keluarga dan bahkan segala aspek hidup kita.

3.Melakukan Segalanya Dengan Sempurna (Mat 5:48)

Mendengar kata sempurna sepertinya sesuatu yang mustahil manusia lakukan. Karena kita terlalu sering mendengar ungkapan, “tidak ada yang sempurna, sebab kita hanya manusia...” Ya, untuk pernyataan itu kita memang sepakat mengakuinya. Namun sekali lagi, Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan agar kita menjadi sempurna. Pernyataan Tuhan Yesus ini tidak menuntut kita menjadi sempurna dengan cara manusia. Ia sedang menjelaskan bahwa kita bisa melakukan segala sesuatu dengan sempurna dengan pertolongan Roh Allah. Hikmat kita sebagai manusia tidaklah bisa mengerjakan sesuatu dengan sempurna, namun kita perlu firman Allah untuk membuka pikiran kita menjadi pribadi yang penuh hikmat dan sempurna.

Kata sempurna dalam ayat ini juga mengajarkan agar kita memiliki “spirit of excellent”. Karakter inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga kerajaan Allah. Dengan demikian kita membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki Yesus adalah mereka yang melalukan segala sesuatu dengan excellent. Cara kita melayani keluarga haruslah excellent, demikian pula di dalam pelayanan maupun market place, semua harus dikerjakan dengan excellent, sebab Tuhan kita adalah Allah yang mengerjakan segala sesuatu tidak hanya baik, tetapi sempurna. Mental seperti ini yang Tuhan Yesus minta agar ada di kehidupan kita. Untuk memilikinya memanglah tidak mudah, perlu latihan terus menerus dan selalu menanamkannya dalam hati kita setiap hari. Mulai hari ini, mari belajar mengasihi dengan sempurna, menyelesaikan tanggung jawab dengan sempurna dan menghidupi firman Tuhan dengan sempurna.

PENUTUP

Kerajaan Allah yang dibawa Tuhan Yesus semuanya berbicara tentang perombakan hati manusia yang telah tercemar dengan nilai-nilai dunia yang gelap dan salah. Ia membawa terang kebenaran dalam hidup manusia. Itu sebabnya, Ia memulai segala sesuatu dengan memulihkan keadaan hati manusia. Ia menunggang balikkan hati yang cemar itu dan menggantinya dengan Roh Allah yang mampu menuntun manusia ke dalam pengenalan yang benar tentang Allah dan kemudian dari pengenalan itu akan terpancar karakter Allah. Untuk dapat melihat kerajaan Allah di bumi ini, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengundang Roh Kudus masuk dan membersihkan hati kita, maka dengan demikian dari hati kita terpancar sifat-sifat Allah. Inilah kuasa kerajaan Allah itu; hati yang telah dipulihkan dan memancarkan terang Kristus.

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Menjadi Saksi Kristus

Renungan ini akan mengingatkan kita akan adanya panggilan dari Tuhan untuk menjadi saksi Kristus. Bagian kita adalah untuk menjadi saksi Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang. Marilah kita menjadi duta Kristus dalam setiap hidup kita di mana pun Tuhan menempatkan hidup kita.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg/