Renungan Harian Orangtua Dan Anak "Look at Us"Sampel
Dulu ketika masih SMP, saya pernah mempunyai pengalaman dimusuhi oleh salah seorang teman. Alasan dia marah kepada saya adalah karena waktu ulangan, saya tidak mau membantunya memberikan jawaban. Oleh karena itu, setiap bertemu saya, dia selalu cemberut dan membuang mukanya terhadap saya. Sepertinya dia sangat membenci saya waktu itu. Dia juga tidak mau berbicara kepada saya sama sekali sejak kejadian itu.
Namun demikian, sikapnya yang memusuhi saya itu, justru mengingatkan saya akan perintah Tuhan untuk tetap mengasihi sesama kita, termasuk 'musuh' kita. Oleh karena itu, saya memberanikan diri untuk mempraktekkan kasih Tuhan tersebut. Bagaimana caranya ?
Ketika bertemu dengan dia, saya menatap matanya dan mulai memberikan senyuman kepadanya. Tentu dia tetap cemberut dan membuang muka, karena dia masih kesal terhadap saya. Tapi saya tidak menyerah. Keesokan harinya saya bertemu lagi dengannya, saya menatap lagi matanya dan saya berikan senyuman saya, bahkan sesekali saya menyapanya, "Hai Mel." (Namanya Melissa). Bagaimana responnya? Masih tetap cemberut dan membuang muka.
Beberapa kali saya lakukan itu, lama-lama dia mulai melunak. Ketika saya memberikan senyuman saya, dia memang masih cemberut, tapi sudah tidak membuang mukanya lagi. Sampai pada suatu hari, di kelas, tiba-tiba dia menghampiri saya dan mengajak saya berbicara. Dan sejak itu, kami saling berbicara kembali dan sesekali kami pergi ke kantin bersama.
Langkah pertama untuk mengampuni dan memulai persahabatan kembali dengan orang yang membenci kita tidaklah mudah, tapi sebagai anak-anak Tuhan itulah yang perlu kita lakukan karena melalui apa yang kita lakukan itu, kita akan membawa perubahan dimanapun kita berada.
Renungan untuk Orangtua
Terhadap orang yang lebih tua atau orang yang levelnya di 'atas' kita (misalnya bos, pendeta, dan lain-lain), mungkin sangat mudah bagi kita untuk memberikan hormat dan memaafkan ketika mereka melakukan kesalahan. Namun bagaimana jika terhadap orang yang lebih muda atau yang levelnya di 'bawah' kita seperti supir, office boy, pengasuh anak kita, dan lain-lain?
Ayo kita praktekkan firman Tuhan ini dan bawalah perubahan-perubahan dimanapun kita berada.
Renungan untuk Anak-anak
Apakah kamu pernah bertengkar dengan teman atau saudaramu? Siapakah yang meminta maaf terlebih dahulu? Siapakah yang meminta berbaikan terlebih dahulu?
Meminta maaf dan mengampuni terlebih dahulu tidak menunjukkan kalau kita yang bersalah atau bahkan kalah. Tapi dengan meminta maaf dan mangampuni terlebih dahulu, itu artinya kita telah berbuat baik dan membawa perubahan bagi lingkungan kita.
Saat Teduh Keluarga
Ajak setiap anggota keluarga untuk bercerita tentang pengalamannya ketika bertengkar dengan teman/kakak/adik. Kemudian tanyakanlah apakah saat ini ada anggota keluarga yang sedang bertengkar dengan teman/saudaranya? Doakanlah supaya setiap anggota keluarga dapat mempraktekkan kasih dan kesabaran di mana pun berada, sehingga kita bisa menjadi generasi yang membawa pengaruh dan perubahan yang baik bagi lingkungan kita.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Sebagai anak-anak Tuhan, kita adalah cerminan dari siapa Dia dan berbagai karakter yang Ia miliki. Selama satu bulan ini kita akan sama-sama melihat prinsip-prinsip serta bagaimana cara untuk menjadi terang dalam kehidupan kita.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada IFGF yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://ifgf.global/