Renungan Harian Orangtua Dan Anak "This Is Living"Sampel
Kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego ini dapat kita baca secara lengkap di Daniel 3 dan sudah pernah kita bahas juga di bulan sebelumnya. Kala itu Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung yang sangat besar untuk disembah oleh semua orang, namun ada tiga orang pemuda yang menolak untuk melakukannya, yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka adalah orang Yahudi yang dibuang ke Babel.
Saat Raja Nebukadnezar mendengar bahwa ketiga pemuda ini menolak untuk menyembah patung yang didirikannya itu, ia sangat marah. Raja kemudian memberikan kesempatan kedua kepada ketiga pemuda ini untuk menyembah patung tersebut, dan jika mereka tetap menolak maka mereka akan dicampakkan ke perapian yang menyala-nyala.
Mereka tetap teguh dan tidak mau menyembah patung yang didirikan Raja. Akibatnya, mereka dicampakkan ke dalam perapian yang panasnya dibuat tujuh kali lebih panas dalam keadaan terikat. Namun kemudian mujizat terjadi dan membuat Raja Nebukadnezar terheran-heran. Yang dicampakkan ke perapian ada tiga orang dalam posisi terikat, namun Raja melihat ada empat orang di dalamnya dan mereka berjalan-jalan dengan bebas di dalam perapian itu. Pada akhirnya Raja memanggil Sadrakh, Mesakh dan Abednego keluar, dan Raja Nebukadnezar justru memuliakan Allah yang disembah oleh ketiga pemuda ini.
Mungkin kita belum pernah menghadapi situasi ekstrim seperti yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Tetapi mungkin kita sudah pernah mengalami situasi yang membuat kita dilema, apakah kita harus melakukan sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan, atau kita tetap teguh melakukan apa yang benar.
Misalnya saat diajak oleh teman-teman untuk berbuat dosa, apakah kita ikut-ikutan atau memilih menolak dengan resiko dijauhi oleh mereka? Saat kita dihadapkan dengan pilihan dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi namun harus melepaskan Yesus, atau tetap mempertahankan iman tetapi kehilangan pekerjaan, mana yang kita pilih?
Marilah hari ini kita kembali belajar dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego, yang menetapkan hati untuk tidak menyembah patung buatan Raja Nebukadnezar, meskipun nyawa mereka menjadi taruhannya. Tuhan melindungi, melepaskan dan membebaskan mereka dari maut. Bahkan apa yang mereka alami menjadi kesaksian bagi Raja Nebukadnezar dan semua orang bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang hidup. Percayalah, jika kita tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan dan melakukan apa yang benar, Tuhan tidak akan tinggal diam. Ia akan membela dan menyelamatkan kita, bahkan kehidupan kita akan menjadi berkat dan kesaksian bagi banyak orang di sekitar kita, dan nama Tuhan dimuliakan.
Renungan untuk Orangtua
Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda harus memilih untuk berkompromi dengan dosa, atau tetap melakukan apa yang benar dengan resiko kehilangan sesuatu yang Anda miliki? Apa yang Anda lakukan saat itu?
Renungan untuk Anak-anak
Pernahkan kamu diajak temanmu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik? Apa yang kamu lakukan?
Saat Teduh Keluarga
Bacalah kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego ini bersama-sama.
Bayangkan jika saat itu Anda ada dalam posisi Sadrakh, Mesakh dan Abednego, apa yang akan Anda lakukan? Lalu apa yang setiap anggota keluarga pelajari dari kisah ini? Minta masing-masing anggota keluarga mengungkapkan pendapatnya dan berdiskusilah saat ada pertanyaan yang muncul.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Setelah kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kehidupan kita pun akan mengalami perubahan demi perubahan dan karakter kita pun akan diperbaharui menjadi semakin serupa dengan Dia setiap harinya. Seperti apa kehidupan yang seharusnya dimiliki oleh para pengikut Kristus? Nilai-nilai apa yang perlu kita pegang? Selama bulan ini kita akan mengajak anak-anak mempelajari mengenai hal ini dan mengajarkan mereka nilai-nilai kebenaran yang harus mereka miliki dalam hidup mereka.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada IFGF yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://ifgf.global/