Dalam Tuntunan TuhanSampel

Apa yang Bisa Aku Bantu?

Pernahkah kita menilai kedalaman iman seseorang (atau iman kita sendiri) dari apakah mereka melayani di gereja atau tidak?

Rajin melayani di gereja tidak menjamin karakter Kristus pasti nyata. Bahkan, “kesibukan pelayanan” bisa menjauhkan seseorang dari merawat kehidupannya sendiri.

Kita bisa melayani di mana saja, karena melayani adalah sikap hati yang didasari kasih kita kepada Tuhan dan orang-orang yang Dia kasihi. Melayani tidak terikat kepada tempat. Melayani menjadi luapan rasa syukur karena Tuhan sudah begitu baik kepada kita.

Kita akan merasakan hidup lebih bermakna waktu berkontribusi kepada kebutuhan di sekitar kita. Yesus memberi contoh untuk melayani dengan hati seorang hamba, yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri; tulus dalam membantu orang lain.

Di saat yang sama, Yesus juga punya mental seorang raja. Dalam pelayanan-Nya, Dia mampu melihat perspektif yang lebih besar. Dia dewasa dalam mengambil keputusan dan berkomitmen menjalankan tanggung jawab yang telah dipercayakan oleh Bapa.

Bantu kehidupan orang lain, sambil tetap bertanggung jawab atas hidup kita, pekerjaan kita, pernikahan kita, atau peran lainnya yang kita miliki.

Siapa pun yang kita layani, mari lakukan dengan tulus dan sungguh-sungguh. Mulailah dengan apa yang kamu miliki di tanganmu. Saatnya bertanya, “Apa yang bisa aku bantu?”

Doa

Tuhan, terima kasih telah menjadi teladan untuk aku melayani. Terima kasih untuk potensi, talenta, dan kekuatan yang Engkau titipkan. Aku mau pakai untuk membangun hidup orang lain. Ajar aku rendah hati seperti seorang hamba dan berikan hikmat untuk menjadi lebih bijak dalam menjalani tanggung jawabku. Segala kemuliaan untuk-Mu Tuhan.

Dalam nama Tuhan Yesus, amin.