Hadiah Terbesar Yang Pernah AdaSampel

Pengharapan di dalam Kristus

Baca: Roma 15:7–13

SOAP: Roma 15:13

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Renungan

Allah kita, sang Pemberi yang besar, telah memberikan Hadiah yang luar biasa kepada kita di dalam Putra-Nya, Yesus. Tidak seperti hadiah-hadiah yang kita terima dari para sahabat atau keluarga, hadiah ini terus memberikan kebaikan, karena ketika kita menerima hadiah cuma-cuma dari Tuhan berupa keselamatan melalui Yesus, kita terus menerima pemberian-pemberian yang baik!

Hadiah selalu membutuhkan pengorbanan, dan dalam surat Paulus kepada para orang percaya di Roma, dia mengingatkan mereka bahwa Yesus telah memberikan teladan yang sempurna untuk diikuti. Yesus menyisihkan segala yang bisa dengan mudah Dia klaim – semua hak dan keistimewaan-Nya sebagai Putra Allah – namun alih-alih, Dia mengorbankan nyawa-Nya agar kita bisa menerima anugerah keselamatan. Alih-alih mencari cara untuk memecah belah, Paulus mendorong orang-orang percaya (termasuk kita) untuk mengikuti teladan Yesus, mengasihi orang-orang dengan benar, bekerja bersama, serta menerima anugerah harapan dan kuasa yang kita terima dari Roh Kudus.

Tuhan tidak mengutus Putra-Nya untuk dilahirkan sebagai manusia dan mati untuk dosa-dosa kita, lalu membiarkan kita mencari tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya seorang diri. Allah itu baik, itu sudah menjadi sifat-Nya, dan harapan yang Dia rindukan bagi kita berasal dari aliran yang kita terima dari-Nya, melalui Roh Kudus. Inilah harapan yang tidak akan pernah pudar. Inilah harapan yang bersinar terang ketika semua di sekeliling kita terasa gelap.

Saat kita meletakkan harapan di dalam Kristus dan mengandalkan pertolongan serta kuasa Roh Kudus, tak ada yang bisa merenggutnya. Yesus yang kita rayakan pada Natal adalah janji yang Tuhan tepati kepada umat-Nya – janji keselamatan dan kemerdekaan dari dosa dan segala hal yang menghalangi kita untuk hidup dalam kelimpahan bagi kemuliaan-Nya. Itulah pemberian yang terus memberikan kebaikan!

Doa

Allah Bapa, terima kasih karena telah mengutus Putra-Mu yang tunggal untuk dilahirkan supaya aku mendapatkan jalan kembali kepada-Mu. Natal kali ini, tolong aku mengingat untuk menjaga hatiku tertuju pada Engkau, dasar yang teguh atas harapanku. Amin.