Sabat - Hidup Menurut Irama TuhanSampel

Sabbath - Living According to God's Rhythm

HARI KE 1 DARI 8

SABAT DAN IDENTITAS       

RENUNGAN

Dua orang sahabat sudah lama mencari pekerjaan, yang membebani mereka, karena masing-masing memiliki sebuah keluarga yang dipelihara. Mereka menghadiri sebuah pelajaran bernama "Kekristenan dan Pekerjaan" yang saya ajarkan di gereja saya. Selama pelajaran itu, mereka sangat terbuka tentang pengangguran mereka, dan mereka khususnya terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan tentang identitas mereka. Apakah nilai saya tergantung dari relevansi saya dengan dunia pekerjaan? Seberapa banyak saya mengenali diri sendiri dengan pekerjaan yang saya lakukan? Dampak apa yang diakibatkan oleh pengangguran kepada saya?

Perhatian saya tertuju kepada kesaksian mereka, dan kami menyadari betapa pentingnya pekerjaan kita bagi identitas kita. Allah telah menentukan satu hari tanpa bekerja setiap minggu – Hari Sabat – untuk mengingatkan kita bahwa identitas kita tidak ditentukan oleh pekerjaan kita.

Orang-orang Yahudi telah dirampas dari peristirahatan Sabat. Sebagai budak, mereka harus bekerja tanpa henti untuk melayani Firaun. Mereka terjebak di dalam sebuah sistem yang mengeksploitasi mereka dan menerapkan kekuasaan penuh atas makhluk ciptaan Tuhan. Namun begitu, Allah tidak menerima status-quo. Ia membebaskan umat-Nya dari perbudakan. Di padang gurun di luar Mesir, orang-orang Yahudi merayakan Sabat kembali. Selama mereka menyembah Tuhan, mereka diingatkan akan identitas mereka yang terdalam dan yang sebenarnya: Mereka adalah umat Allah yang dipilih dan dikasihi.

Itulah mengapa Sabat sangat penting bagi kita semua. Ketika kita menyembah Allah dan menjalin persekutuan satu sama lain, kita mengalaminya dengan memberi, kita juga selalu menerima. Kita lebih dari yang kita lakukan dan yang kita capai. Pada akhirnya identitas dan harga diri kita ditemukan dengan menyatakan bahwa kita adalah anak-anak Allah – yang tidak layak – dikasihi.

Bekerja membantu kita membangun karakter kita, namun nilai kita sebagai seseorang tidak ditentukan oleh apa yang kita kerjakan. Pada hari istirahat kita, kita harus menjauhkan diri kita dari pekerjaan kita dan mengalami kedekatan Allah lagi. Dengan bantuan dari Sabat yang ditentukan oleh Allah, kita menerima kedamaian. Harga kita sebagai manusia didasarkan dari relasi kita bersama Allah.

Kedua sahabat yang menghadiri pelajaran telah merenungkan identitas mereka secara ekstensif. Selama masa-masa sulit mereka telah belajar bahwa Allah mengasihi mereka, tak peduli apa pekerjaan mereka atau pencapaian mereka. Alhasil, mereka menemukan sudut pandang yang menopang dan memberi semangat bagi hidup mereka.

PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  • Bagaimana masyarakat mengukur nilai saya? Bagaimana dengan Allah?           
  • Apakah saya memaknai identitas saya lewat pencapaian-pencapaian konstan, atau bisakah saya "menjadi" daripada "melakukannya" pada hari Minggu?           
  • Bagaimana saya bisa mengalami nilai saya di dalam Allah dalam kehidupan sehari-hari dan menunjukkannya pada orang lain?

TOPIK DOA  

  • Kita bersyukur kepada Allah atas waktu istirahat setiap minggu, ketika kita mengalami menjadi anak-anak Allah yang dikasihi tanpa harus mencapai sesuatu.           
  • Kita bersyukur pada Allah atas pekerjaan kita dan bagaimana itu membangun karakter kita dan menopang kita.           
  • Kita berdoa untuk mereka yang menjadi budak dari masyarakat yang berdasarkan prestasi dimana kita tinggal. Tuhan, bebaskan mereka seperti Engkau pernah membebaskan umat-Mu dari Mesir.            
  • Kita bertobat karena kita terlalu bergantung pada pencapaian dan kinerja kita, bukan dari identitas kita dalam Tuhan.

DOA YANG DISARANKAN

Tuhan, kami berusaha untuk mendapatkan perlindungan di dalam-Mu, namun kami tidak tahu bagaimana caranya. Terpengaruh oleh kehidupan sehari-hari kami, kami berfokus hanya kepada pencapaian kami, meski kami rindu akan penerimaan dan kasih.

Terima kasih karena sudah lebih dulu mengasihi kami. Terima kasih karena memberikan kasih-Mu tanpa syarat. Terima kasih karena memelihara kami, dan jiwa kami, dan karena memberikan kami segala yang kami perlukan. Tidak perlu "vitamin" tambahan apapun.

Tuhan, bantu kami untuk memahami keinginan akan Engkau. Bantulah kami agar dipelihara oleh kasih-Mu. Tunjukkanlah kami cara untuk berada di dalam hadirat-Mu setiap hari dan bimbinglah kami selalu. Amin.


Gisela Kessler-Berther, MAS Teologi, pimpinan berbagai fungsi dalam sektor kesehatan dan pendidikan, Swiss.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Sabbath - Living According to God's Rhythm

Minggu Doa (Week of Prayer/WOP) dari Aliansi Penginjilan adalah gerakan sedunia dan khususnya Eropa dengan materi yang disediakan oleh Aliansi Penginjilan Eropa. WOP 2022 berlangsung dengan tema "Sabat." Selama delapan hari para pembaca diundang untuk berfokus pada satu aspek dari Sabat: identitas, penyediaan, istirahat, belas kasih, kenangan, sukacita, kemurahan, dan harapan. Kami berdoa agar materi ini akan membantu Anda untuk menemukan (kembali) suatu kehidupan menurut irama Tuhan!

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Aliansi Penginjilan Eropa yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://www.europeanea.org