Hidup Diubahkan: Ibu kepada IbuSampel

Living Changed: Mom to Mom

HARI KE 2 DARI 7

Kebaikan

Saat kita masih kecil, apa pun agama yang kita ikut, kita semua diajarkan Peraturan Emas: lakukan kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Ini adalah nasihat hidup yang tegas, dan juga diambil langsung dari pengajaran Yesus. Ini kalimat yang sederhana, tetapi sulit untuk dilakukan.

Salah satu hal yang paling membuat saya kesal adalah saat orang bersikap kasar. Menurut saya tidak ada alasan untuk orang bersikap tidak baik kepada orang lain. Keyakinan ini berlimpah ke dalam cara saya membesarkan anak-anak. Ini adalah salah satu hal yang saya lakukan dengan kerja keras pada anak-anak perempuan saya–bagaimana bersikap baik kepada satu sama lain, kepada diri mereka sendiri, dan kepada teman-teman mereka. 

Bertahun-tahun lalu, kami melewati musim kehidupan spesial yang sukar saat mereka kasar terhadap satu sama lain. Mereka sengaja mengerjai satu sama lain. Mereka melakukan segalanya untuk bisa membuat saudarinya kesal. Saya kehabisan akal! Saya menangis di hadapan suami sebab saya tak tahu lagi apa yang bisa dilakukan. Saya telah mencoba segalanya!

Lalu saya punya ide. Kami memutuskan bahwa saat ayah mereka pulang kerja kami akan memberikan mereka kesempatan untuk mencicipi kelakuan. 

Sejak saat suami saya pulang dari kerja, saya marah dan dia pun marah. Kami duduk makan malam dengan putri kami dan suami saya mengatakan bahwa ia tidak suka masakan saya. Saya meresponi dengan berkata dia bisa menyiapkan sendiri makan malam berikutnya! Kami terus bertengkar. Para putri kami terkejut. 

Mereka menghentikan kami dan mengingatkan kembali perkataan kami tentang menjadi ramah. Mereka mengatakan hal-hal seperti, "kamu sepatutnya bersyukur" dan "kamu seharusnya ramah" dan "jika kamu tidak punya hal baik yang bisa disampaikan, jangan mengatakan apa pun." Mereka mulai mendengarkan apa yang kami coba ajarkan, bahkan jika mereka tidak menerapkannya. 

Kemudian di malam itu, kami menjelaskan eksperimen kami kepada mereka dan mengingatkan bahwa Yesus memanggil kita untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kita ingin diperlakukan dengan kebaikan, jadi kita perlu memperlakukan orang lain seperti itu. Kami berbicara tentang Amsal 18:21, yang mengatakan bahwa lidah kita memegang kuasa hidup dan mati. Kami menekankan bahwa kita ingin dikenal sebagai penyemangat dan pemberi dorongan, bukannya menjatuhkan orang lain dengan perkataan kita..

Baru-baru ini saya bertanya kepada putri saya apakah dia ingat malam itu. Setiap mereka berkata ya. Walau saya tidak merekomendasikan cara kami, saya bersyukur pelajaran tersebut menempel bersama mereka. 

Sebagai orang tua, kita tidak selalu mengerti segalanya. Sejujurnya, kita mungkin merasa menang jika kita mengerti separuhnya! Namun, jika kita bersandar pada pengajaran Yesus sebagai dasar pengajaran kita terhadap anak-anak, kita bisa yakin kita ada di jalur yang benar. Jika Anda merasa tak yakin tentang cara Anda mengasuh anak-anak, ambil napas dalam-dalam dan pandanglah Yesus untuk menuntun Anda.

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Living Changed: Mom to Mom

Menjadi ibu adalah peran yang paling berharga yang kita perankan, tetapi jalannya tidak mudah. Keibuan itu penuh dengan ketidakpastian, cobaan, masa-masa yang membuat kita rendah hati, dan kesempatan untuk memercayai Tuhan. Dalam rencana 7-hari ini, tujuh ibu dari berbagai tahap kehidupan berbagi pengalaman mereka dan hikmat yang mereka peroleh dengan perjuangan keras tentang dunia keibuan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Changed Women's Ministries yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi, silahkan kunjungi http://www.changedokc.com