Menghidupi Kehidupan PenyembahSampel

Menghidupi Kehidupan Penyembah

HARI KE 3 DARI 4

SEMBAH TUHAN SAJA

PENDAHULUAN

Penyembahan kita kepada Tuhan bukan saja tentang lagu-lagu rohani yang kita naikkan kepada Tuhan. Tetapi penyembahan kita kepada Tuhan adalah tentang sikap hati kita. Tentang apakah Tuhan sungguh-sungguh menjadi pusat dari kehidupan kita. 

Banyak orang mengaku kalau mereka datang ke gereja untuk menyembah Tuhan. Tetapi apakah sungguh demikian? Atau pada hari minggu sikapnya menunjukkan kalau mereka cinta Tuhan, bagaimana dengan hari-hari berikutnya? Apakah kita tetap mengasihi Tuhan? Bukti dari seseorang mengasihi Tuhan bukan saja terlihat pada hari Minggu. Coba jika Saudara punya keluarga atau jika kita punya hubungan dengan seseorang. Kemudian, keluarga kita atau orang yang dekat dengan kita itu kemudian berkata kepada kita kalau mereka hanya mengasihi kita pada hari tertentu saja. Apa tanggapan kita? 

Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." 
Yohanes 14:21

Bayangkan Saudara, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu mau datang dan menyatakan diriNya atas kita. Siapakah kita ini? Kita hanya ciptaanNya, sedangkan Tuhan adalah Pencipta segalanya. Dan jika Tuhan menyatakan diriNya atas kita, apakah yang perlu kita kuatirkan? Tuhan pasti di pihak kita. Jadi penyembahan kita kepada Tuhan adalah bagaimana kita menjadi pelaku Firman Tuhan pada zaman ini.  

PEMBAHASAN

Saudara, umat Israel dan perjalanannya dari Mesir menuju Tanah Perjanjian adalah gambaran perjalanan rohani kita dalam menyembah kepada Tuhan. Mari kita coba perhatikan peta perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian melalui kitab Keluaran, yang dipimpin oleh Nabi Musa. 

Dari Kitab Keluaran, perjalanan Bangsa Israel mengalami tiga tahap berbeda pada saat dibebaskan dari perbudakan orang Mesir:

• Tahap pertama yaitu tahap Perbudakan (Keluaran 1-6)

• Tahap kedua yaitu tahap Pembebasan (Keluaran 7-15)

• Tahap ketiga yaitu tahap Pengudusan (Keluaran 16-40)

Nah, Pelajaran apakah yang kita dapatkan dari ketiga tahap pembebasan bangsa Israel ini?

1. Perbudakan (Keluaran 1-6)

Selama pada masa perbudakan di Mesir, bangsa Israel tidak pernah datang menyembah Tuhan yang benar. Mereka mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-orang Mesir, yakni penyembahan kepada berhala dan dewa-dewa asing. Mereka menganut Panteisme, yaitu menyembah banyak dewa. Disamping itu, mereka juga melakukan perbuatan dosa seperti yang dilakukan oleh orang-orang Mesir. 

Bukankah kita juga demikian? Kita terikat dengan perangkap dosa. Kita tidak mengenal Tuhan yang benar, dan tanpa kita sadari kita menyembah kepada dosa, karena kita melayani perintah dosa. Kita berada di perbudakan dosa. 

2. Pembebasan (Keluaran 7-15)

Siapakah yang dapat membebaskan kita dari hukum dosa? Hanya Yesus yang dapat membebaskan kita dari segala macam perbudakan dosa. 

Setelah pemisahan Laut Merah, Musa memimpin umat Israel berjalan di padang gurun selama empat puluh tahun. Di padang gurun ini, Tuhan memelihara mereka dengan ajaib. Allah yang menyediakan makanan untuk mereka yaitu roti manna, dan air untuk diminum orang Israel di sepanjang perjalanan.

Tuhan Yesus datang ke dunia ini sebagai Juruselamat, Penebus kita dan Pembebas kita dari perbudakan dosa. Itu semua dilakukan Tuhan karena Dia sangat mengasihi kita, kita ditebus dengan darahNya yang suci. Bukan itu saja, Tuhan juga yang memelihara hidup kita.

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

.. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 
1 Petrus 1:19

3. Pengudusan (Keluaran 16-40)

Pada saat umat Israel di padang gurun itulah Tuhan memberikan kepada mereka aturan-aturan dan juga sepuluh perintah Allah supaya mereka dapat hidup dengan tenang, penuh damai dan berkenan dimata Tuhan. 

Selama beratus-ratus tahun menjadi budak di Mesir, mereka hidup tanpa mengenal Tuhan Maha Kudus yang akan membebaskan mereka. Itulah sebabnya mereka harus masuk ke dalam proses pengudusan, artinya memahami hidup di dalam kekudusan sehingga dapat menyembah Tuhan yang Kudus. 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita perlu mengikuti aturan yang ditulis dalam Alkitab, Firman Tuhan. Supaya kita menjaga kesucian hidup. 

Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 
1 Petrus 1:15-16. 

TANTANGAN KITA DALAM MENYEMBAH TUHAN YANG KUDUS

Hidup di dunia ini, kita memang mempunyai tantangan dalam menyembah Tuhan. Suatu kali umat Israel pernah begitu lama menunggu Musa tidak turun dari gunung Tuhan (Gunung Sinai). Karena lamanya, umat Israel memerintahkan Harun (saudara Musa) untuk membuatkan mereka patung lembu dari emas untuk disembah. Mereka kembali menyembah patung dan dewa seperti di Mesir. 

  • Jika doa kita belum dijawab Tuhan, apakah kita tetap mau menantikan Tuhan dan menyembah Tuhan?
  • Ketika Tuhan menjawab doa kita, dan terjadi kesembuhan, promosi, berkat keuangan dan sebagainya, apakah mata kita tetap tertuju kepada Tuhan? Hati-hati, jangan terjebak pada berhala modern. 

PENUTUP

 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi
Mazmur 73:25

Inilah penyembahan sesungguhnya. Ketika hati kita dan pikiran kita hanya memikirkan bagaimana selalu menyenangkan Tuhan, merindukan Tuhan dan mengutamakan Tuhan setiap waktu. 

Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. 
Yohanes 4:23

Sembahlah Tuhan dalam roh, artinya sembahlah Tuhan dengan segenap hati kita. Sembahlah Tuhan dengan kebenaran, artinya hiduplah di dalam kebenaran yaitu Firman Tuhan. 


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Menghidupi Kehidupan Penyembah

Renungan ini akan memberikan pengertian kalau kita ini diciptakan dan dipanggil untuk menjadi seorang penyembah. Penyembahan kita lakukan bukan untuk menerima sesuatu dari Tuhan, tetapi untuk memberikan kehidupan kita kepada Tuhan. Biarlah renungan ini menjadikan kita seorang penyembah yang benar.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg/