Terobosan Dalam DoaSampel

DOA & PUASA UNTUK PERUBAHAN

PENGANTAR

Anda sudah memberi perintah, menghardik, berdoa, melakukan peperangan rohani dan berteriak, tetapi masih ada hal-hal yang perlu diputuskan dari hidup Anda. Ini adalah saat yang tepat untuk menambahkan puasa ke dalam strategi peperangan Anda. Tidak ada jalan lain di sekitar kekuatan iblis. Tidak ada jalan pintas. Anda harus berpuasa dan merendahkan diri sampai hal tersebut terputus dan meninggalkan hidup Anda.

Di dalam Matius 17, murid-murid Yesus bertemu dengan seorang anak muda yang dirasuki iblis. Mereka tidak dapat menyembuhkan anak itu  karena ketidakpercayaan mereka. Ketidakpercayaan menghalangi kita menghadapi kekuatan musuh. Kita memerlukan iman untuk mengusir musuh. Puasa membantu Anda membangun iman yang kuat dan mengatasi ketidakpercayaan.

Kombinasi supernatural yang diberikan oleh Yesus kepada murid-muridNya dalam Matius 17 adalah doa dan puasa. Kita berpuasa untuk memperoleh terobosan untuk kebangunan rohani keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Senjata peperangan kita bukanlah daging, tetapi kuasa melalui Tuhan. Beberapa hal memerlukan puasa dan doa. Tidak ada jalan lain.

PEMBAHASAN

Terkadang Anda harus melakukan sesuatu yang tidak biasa, tetapi sesuatu yang luar biasa dan melampaui norma-norma yang ada untuk melihat perubahan. Ini akan memberikan urapan yang menghancurkan kuk. Ketika Anda berpuasa, pengurapan di dalam hidup Anda akan meningkat karena Anda berada di dalam Roh. Otoritas Allah, kuasa Allah, dan iman akan Allah menjadi hidup ketika Anda mengesampingkan beberapa hal dan berpuasa. Anda akan menjadi semakin kuat. Berteriak tidak akan membawa hasil. Pengurapanlah yang melakukannya.

1. MEMATAHKAN SETIAP KUK  

Yesaya 58 berbicara tentang bagaimana kita dapat berpuasa untuk mematahkan setiap kuk, untuk melepaskan beban berat. Puasa menyediakan ruang sehingga yang tertindas menjadi bebas. Puasa mematahkan ikatan dan menyebabkan kebangunan rohani. Ketika Anda menghadapi masalah serius —sesuatu yang Anda tidak tahu bagaimana cara menanganinya — kadangkala hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menahan diri dari beberapa makanan untuk sementara waktu. Sewaktu Anda berpuasa dan merendahkan hati, anugerah Allah akan turun ke atas hidup Anda. Tuhan akan menjadi kekuatan hidup Anda. Apa yang tidak dapat Anda lakukan di dalam daging, dapat Anda lakukan dengan Roh Allah. Karena bukan dengan kekuatan atau kuasa, tetapi oleh Roh Tuhanlah setiap gunung disingkirkan!

Situasi yang luar biasa membutuhkan tindakan yang luar biasa. Kadangkala hal itu hanya terjadi ketika Anda putus asa — ketika Anda merasa begitu lelah karena dikalahkan dan dihalangi di suatu area. Mari kita lihat beberapa kemenangan, terobosan, dan keajaiban yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Mari kita melihat perubahan! Jangan menyerah. Terus lakukan hal itu. Terus berjalan sampai Anda tahu Anda memiliki kemenangan! Percaya Tuhan dan terus maju. Ini adalah iman dan tekad yang tidak tergoyahkan yang akan dibangun oleh puasa di dalam kehidupan Anda untuk melihat terobosan di setiap bidang yang coba dikendalikan oleh musuh.

2. BAGAIMANA BERPUASA 

Puasa memberikan manfaat, baik ketika dilakukan secara penuh ataupun sebagian.

Puasa satu hari secara konsisten akan memperkuat Roh Anda dari waktu ke waktu dan memberi Anda kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri untuk puasa yang lebih lama.

Puasa tiga hari hanya dengan air adalah cara yang ampuh untuk melihat terobosan. Kita dapat menemukan hal ini di kitab Ester (Ester 4:16)

Daniel berpuasa 21 hari, untuk melihat terobosan dari Tuhan.  (Daniel 10:2-3)

Yesus berpuasa selama 40 hari, sebelum memulai pelayananNya (Matius 4: 1–2). 

Musa dan Elia juga berpuasa selama 40 hari (Kel 34:28; Ul. 9: 9, 18; 1 Raja-raja 19: 8). 

Beberapa orang yang telah berpuasa selama empat puluh hari telah melihat terobosan besar.

Puasa sebagian bisa memasukkan beberapa makanan seperti sayuran dan bisa dilakukan untuk jangka waktu yang lama.

Puasa secara utuh hanya terdiri dari air, dan air sangat penting untuk membersihkan sistem racun yang dilepaskan melalui puasa. Roh Kudus akan menyatakan kepada Anda kapan Anda perlu berpuasa. Gaya hidup berpuasa adalah gaya hidup yang memiliki kuasa.

3. LAKUKAN PUASA DENGAN KERENDAHAN HATI DAN KETULUSAN 

Di jaman Yesus, orang Farisi berpuasa dengan kesombongan dan perasaan bahwa mereka adalah orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi.

Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain… aku berpuasa  dua kali seminggu…- Lukas 18:11-12

Ketika kita berpuasa, kita perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan. Yesus memiliki semua mukjizat karena Dia rendah hati, penuh dengan kasih, dan belas kasih terhadap orang-orang. Mukjizat dan terobosan besar terjadi ketika puasa dilakukan dengan roh yang benar.

Yesaya pasal 58 menjelaskan tentang puasa yang telah dipilih Allah: 

• Puasa tidak bisa dilakukan sambil tetap mengurus urusan kita (ayat 3). 
• Puasa tidak bisa dilakukan sambil memperlakukan orang lain dengan tidak baik (ayat 3). 
• Puasa tidak dapat dilakukan sambil berbantah atau berkelahi (ayat 4). 
• Puasa harus menyebabkan seseorang menundukkan kepalanya dengan kerendahan hati, seperti semak (ayat 5). 
• Puasa seharusnya menjadi waktu untuk memeriksa hati kita dan bertobat (ayat 5). 
• Puasa seharusnya dilakukan dengan sikap yang berbelaskasihan kepada mereka yang tersesat dan tersakiti (ayat 7).

Ini adalah jenis puasa yang akan diberkati oleh Tuhan. 

Orang-orang percaya yang mulai berpuasa, dapat berharap untuk mengalami banyak perlawanan rohani. Tetapi upah berpuasa itu jauh lebih besar daripada rintangan dari musuh.

4. PUASA MEMBAWA UPAH YANG TERBUKA

Puasa memiliki upah yang besar. Memahami manfaat besar dari puasa akan membantu memotivasi orang percaya untuk menjadikan puasa sebagai bagian rutin dari kehidupan mereka. Matius 6:17–18 berkata, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Tuhan menjanjikan upah bagi mereka yang berpuasa secara rahasia. Kita tidak memberitahu orang lain bahwa kita sedang berpuasa. Ketika Anda dipimpin oleh Roh Kudus, jadikan puasa sebagai suatu disiplin pribadi antara Anda dan Allah dan lihatlah bagaimana Tuhan memberikan upah kepada Anda. 

5. PENGENDALIAN DIRI 

Salah satu kunci utama untuk mempertahankan terobosan yang diperoleh setelah musim berpuasa dan doa adalah dengan mengaktifkan karunia pengendalian diri. Puasa dan doa memberi Anda ketajaman dan kekuatan yang Anda butuhkan untuk mengidentifikasi dan memberantas bidang kehidupan di dalam hidup Anda yang tidak terkendali. Jangan kembali ke gaya hidup Anda yang lama. Roh Kudus adalah kompas dan kaca pembesar Anda di area ini. Gaya hidup yang tidak disiplin akan membawa Anda kembali ke belenggu. Tidak ada kemajuan yang kekal dan kebebasan tanpa disiplin. Alkitab berkata di Amsal 25:28 bahwa “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.”

Untuk mempertahankan momentum terobosan ini, Anda harus memiliki pengendalian diri dalam bidang-bidang di bawah ini: 

1. Berpikir. (Filipi 4: 8) 
2. Nafsu makan. (Amsal 23:2) 
3. Berbicara. (Amsal 25:28) 
4. Karakter seksual. (1 Korintus 9:27) 
5. Emosi. (Amsal 15:13) 
6. Kemarahan. (Pengkhotbah 7:9)

DISKUSI 

Berikut ini adalah cara Anda mendapat dan mempertahankan pengendalian diri, dan dengan demikian mempertahankan kebebasan Anda untuk terobosan. Anda dapat memiliki daftar pribadi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 

• Apakah Anda membaca Firman Tuhan setiap hari? 
• Apakah Anda menemukan sekelompok orang percaya, lebih baik jika dalam bentuk gereja, dan secara teratur bertemu dengan mereka untuk beribadah, belajar, dan melayani? 
• Apakah Anda menempatkan darah Yesus pada diri Anda dan keluarga Anda? 
• Apakah Anda berdoa kepada Bapa dengan sungguh-sungguh, dan meminta Dia untuk membuat Anda menjadi waspada dan sadar terhadap pikiran yang salah (1 Pet. 5:8–9)?