Rumah Kita, Rumah TuhanSampel
KASIH YANG MEMENANGKAN KELUARGA
PENDAHULUAN
Alkitab memiliki perhatian khusus mengenai keluarga. Sejak permulaan, Allah sendiri meletakkan dasar kehidupan manusia dengan gambaran sebuah keluarga. Bahkan Tuhan sendiri menggunakan konsep pernikahan dalam hubungan-Nya dengan orang percaya. Dia menyatakan diri-Nya sebagai mempelai laki-laki dan gereja sebagai mempelai wanita. Memang tepat bahwa keluarga adalah garis start terwujudnya kerajaan Allah di dunia ini. Dari keluarga akan lahir generasi-generasi yang baru, itulah sebab nya sebagai keluarga-keluarga Kristen, kita mengambil posisi penting untuk melahirkan dan menumbuhkan generasi yang takut akan Tuhan.
Keluarga adalah display kerajaan Allah yang mempertontonkan kasih yang sejati bagi dunia ini. Bagaimana dunia dapat mengenal kasih Allah, salah satunya adalah dengan berdirinya keluarga-keluarga yang takut kepada Allah. Artinya, dunia dapat mengalami transformasi dan itu dimulai dari keluarga Kristen, yaitu keluarga yang mengenal Allah.
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah beberapa hal praktis untuk melihat transformasi dalam keluarga Kristen.
1. Memperlakukan satu dengan yang lain lebih baik dari hari ini
Satu ujian terbesar dalam pembentukan karakter pribadi dan keluarga kita adalah saat bagaimana kita memperlakukan orang lain. Tuhan Yesus mengatakan hal ini dalam Lukas 6:31, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Agar keluarga kita diberkati dan menikmati sukacita dari Tuhan kita harus memperlakukan siapapun dalam keluarga lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Setiap hari kita minta tuntunan dan kekuatan dari Tuhan untuk lebih lagi melayani, lebih lagi berkorban, lebih lagi bersabar. Bayangkan jika setiap anggota keluarga menyadari hal ini dan mengambil tanggung jawab untuk saling melayani, maka seluruh isi rumah kita akan melihat kehadiran Tuhan.
Tempat terbaik untuk melatih karakter penting ini adalah di dalam keluarga kita sendiri. Upayakan sebaik mungkin untuk saling menaruh rasa hormat dan mengasihi antara satu dan lain nya. Biasakan bagaimana orang tua mengasihi anak-anak dan menaruh penghargaan kepada mereka, bagaimana para suami membuktikan kasih kepada isteri dengan tindakan nyata. Hal ini akan menjadi bahan yang kuat untuk membangun sebuah keluarga yang sehat. Mintalah hikmat dan kekuatan dari Tuhan untuk mulai menanamkan kebiasaan saling menghargai mulai dari hal-hal sederhana, seperti misalnya mengucapkan: “terima kasih, maaf, atau tolong.” Dan masih banyak lagi kata-kata sederhana yang bisa memberikan kesejukan di dalam keluarga kita.
2. Menyediakan waktu khusus untuk saling mendengar dan memperhatikan
Salah satu kebutuhan penting lainnya bagi kehidupan manusia adalah kebutuhan untuk didengar. Hal in menjadi penting karena semua manusia tentu butuh didengarkan. Kebutuhan ini sangat perlu untuk terpenuhi bahkan setiap hari. Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus pun melakukan hal yang sama, Ia lebih banyak mendengarkan orang-orang yang hendak Ia layani. Alkitab tidak menyebutkan hal ini secara khusus. Namun misalnya dalam perjalanan ke Emaus (Lukas 24:13-35) Tuhan Yesus tidak berbicara banyak, Ia lebih banyak mendengarkan.
Dengan lebih banyak mendengarkan, kita pun semakin mengerti cara dan konsep berpikir lawan bicara kita. Maka dengan demikian, kita tidak mudah berasumsi dan meminimalkan kesalahpahaman satu dengan yang lain. Tidak mudah memang untuk belajar mendengar, sebab jika kita hanya mendengar saja tanpa menaruh perhatian, itu sama sekali tidak merubah apapun. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan membangun komunikasi yang baik akan sangat menolong terciptanya hubungan yang sehat dalam keluarga. Jika kita perhatikan ayat kunci dalam pembahasan ini: “…kasih sabar menanggung segala sesuatu.” Itu berarti ketika kita banyak mendengar dan memberi perhatian untuk orang-orang di keluarga, kita sedang menabur kasih Tuhan.
3. Jangan berhenti menyaksikan kebaikan Tuhan
Bahan bakar terkuat agar keluarga bisa terus berjalan maju kepada panggilan Allah adalah kesaksian. Kesaksian pertolongan Tuhan yang dialami masing-masing anggota keluarga dapat menjadi pengingat bahwa Tuhan pernah menolong dan akan terus menolong sampai selamanya. Alkitab menuliskan, “Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” (Pkh. 4:12). Kesaksian suami-suami akan menguatkan isteri-isterinya, pertolongan Tuhan bagi orang tua akan membangkitkan iman atas anak-anaknya demikian pula sebaliknya. Bahkan bilamana ada anggota keluarga yang belum percaya pun akan digetarkan hatinya dengan sebuah kesaksian bagaimana Tuhan menolong. Kesaksian adalah senjata luar biasa yang bisa kita pakai untuk memenangkan keluarga. Kesaksian mampu membungkam intimidasi iblis atas keluarga-keluarga yang retak. Ingatlah selalu bahwa kesaksian kita mampu dipakai Allah untuk membawa keluarga kita mengenal Tuhan Yesus.
PENUTUP
Keluarga merupakan gambaran sederhana hubungan Allah dengan umatnya. Setiap orang dapat menemukan kasih Tuhan yang sempurna jika keluarga menjalankan peran dan tanggung jawab sesuai firman Tuhan. Tidak ada kata terlambat untuk berjuang memenangkan keluarga kita. Setiap kita adalah kunci untuk menciptakan keluarga yang takut akan Tuhan. Maka itu jangan menunda untuk menjalankan prinsip-prinsip di atas, mulailah dari diri kita. Mulailah dengan menaburnya, mulailah dari diri kita pribadi. Mintalah agar Tuhan memberikan kekuatan dan hikmat lebih untuk mengasihi keluarga kita
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Pada waktu penciptaan, Tuhan menciptakan pria dan wanita dan membentuk institusi pertama, yaitu keluarga. Keluarga adalah tempat dimana kehidupan kerohanian kita dibina dan dibangun. Biarlah renungan ini menolong kita untuk bisa mengerti rencana Tuhan atas keluarga.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg