Iman Di Dalam KristusSampel

MENGAPA ENGKAU BIMBANG?

“Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Matius 14:29-31)

Ada seorang hamba Tuhan yang mengajarkan iman secara sangat sederhana, namun bisa dipahami oleh seorang anak kecil. Dikatakan:"Ikan hanya bisa hidup oleh karena ada air" demikian juga orang benar hidup oleh iman. Jika seseorang tidak hidup oleh iman, maka ia bukan orang beriman. Karena tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.

Dasar dari iman adalah Firman Tuhan. Jika kita beriman untuk kesembuhan, maka harus ditemukan Firman tentang kesembuhan ilahi agar menjadi dasar dari imannya itu. Seperti halnya dengan orang yang membuat kue, maka ia harus membeli bahan-bahan dasarnya: tepung terigu, telur dan lainnya. Seringkali kita kecewa dengan Tuhan, karena doa kita tidak terjawab. Bukan karena Allah tidak menjawab, tetapi kita tidak mempunyai dasar untuk jawaban doa kita berpijak diatasnya. Allah menciptakan seluruh dunia ini dengan Firman-Nya, karena itu bila kita memiliki Firman itu sebagai dasar hidup kita, maka Firman itu akan menciptakan apa yang kita imani.

Itulah sebabnya Yesus berkata kepada Petrus saat Petrus hampir tenggelam ketika ia berjalan di atas air: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Matius 14:31). Ada sebuah terjemahan lain berkata: "Mengapa engkau berpikir ulang atau mengapa imanmu menjadi kecil?" Perasaan bimbang biasanya datang dari ketidak-percayaan/curiga kepada seseorang yang kita ragukan kesetiaan atau kemampuannya. Bila kita curiga berarti kita menuduh Allah bahwa Allah tidak mampu memelihara kita. Itulah sebabnya Yesus selalu mengajari kita untuk percaya kepada Allah sepenuh hati tanpa bimbang.

Refleksi:

1. Masihkah Anda menyimpan kebimbangan di dalam hati Anda terhadap Tuhan?

2. Apakah Anda pernah kecewa dengan Tuhan, karena doa Anda tidak terjawab? Bagaimana Anda mengatasinya?

Praktek:

Saat kebimbangan menyerang – percaya saja dan melangkahlah!