Perjalanan Menuju KedewasaanSampel
Menemukan Teladan
Sakit ataupun luka yang kita rasakan selalu menarik perhatian kita. Ketika demam contohnya, kepala yang pusing maupun tubuh yang terasa nyeri, bisa mengalihkan fokus kita. Penderitaan seakan menarik seluruh perhatian kepada sumber rasa sakit, dan memperlambat kita dalam mencari solusi yang justru dapat mengobati rasa sakit tersebut.
Ke mana kita menaruh perhatian ketika menderita, sangat menentukan bagaimana respons dan pengalaman kita melalui penderitaan tersebut. Ada yang meskipun telah lepas dari penderitaannya, tapi melanjutkan hidup dengan kepahitan dan trauma karena ia mengingat rasa sakit yang dia pernah alami, daripada membayangkan hidup seperti apa yang ia ingin bangun dan nikmati ke depannya.
Kita tidak selalu mengerti atau bahkan mendapatkan jawaban dari pertanyaan, “Kenapa aku alami penderitaan ini?” Tapi satu hal yang pasti, kita bisa arahkan perhatian kepada Yesus. Kepada teladan-Nya ketika Dia menderita di kayu salib. Siapa selain Yesus yang setelah dikhianati, direndahkan, dan disiksa, meminta Allah untuk mengampuni orang yang menyakiti-Nya? Yesus sadar akan sifat Allah yaitu Mahapengampun dan pengorbanan-Nya diperlukan untuk dunia. Dia tidak pertahankan hak untuk membalas, memberontak, marah, maupun kecewa, tetapi melepaskan semua itu dan sepenuhnya menaruh perhatian pada kehendak Allah. Seandainya Yesus hanya fokus pada diri sendiri, pada rasa sakit-Nya, pada perlakuan buruk yang Dia terima, hari ini kita mungkin tidak mengenal Allah.
Kita akan semakin menderita dalam penderitaan kita, jika kita jalani dengan memegang erat amarah, rasa pahit, dan kekecewaan yang kita rasakan. Tapi taruh perhatian kita kepada teladan Yesus; bagaimana Dia bersabar, bertahan, dan bahkan memaafkan kesalahan orang lain, maka kita akan menemukan kasih Tuhan yang memampukan kita mengikuti cara dan jalan-Nya. Kasih yang tidak akan gagal untuk bekerja di dalam kita, untuk memulihkan dan memampukan kita melakukan kehendak-Nya.
Renungkan dan Doakan
Untuk mengganti fokus perhatian kita, dapat dimulai dari mengganti pikiran-pikiran kita. Saatnya berhenti bertanya, “Kenapa aku menderita? Sampai kapan aku akan menderita?”
Mulai memikirkan, “Bagaimana cara Yesus merespons pada ____? (Isi dengan penderitaan apa yang sedang dihadapi.) Kalau aku merespons dengan ____, apakah itu memuliakan Tuhan, atau sekedar luapan kekesalanku saja terhadap penderitaan?” Berdoalah kepada Roh Kudus untuk menolong Anda menjaga setiap pikiran tetap fokus kepada Yesus.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Setiap orang pasti pernah dan akan mengalami penderitaan, karena ini bagian dari hidup di dunia. Tapi jika kita melaluinya bersama Tuhan, semua tidak akan sia-sia, karena penderitaan pada akhirnya membuat kita dewasa dan lebih beriman. Temukanlah sudut pandang yang baru, temukan teladan dari Yesus, temukan kekuatan dan hikmat, serta temukan kebaikan yang Tuhan sediakan, sehingga kita bisa menanggung dan menang atas penderitaan, bukan lari dari penderitaan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jemaat Jakarta Praise Community yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: http://jpcc.org