Murah HatiSampel

“Maaf saya juga sedang ada perlu”. Kalimat itu berarti seseorang sedang tidak dapat memberi, karena ia juga sedang memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Tidak demikian dengan jemaat di Makedonia. Jemaat di Makedonia sangat miskin, namun hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk memberi. Paulus mengatakan bahwa mereka kaya dalam kemurahan.

Apakah kita masih memberi di tengah-tengah kondisi pandemic seperti ini? Dimana semua orang juga mengalami kesusahan. Contoh seperti apakah anda masih memberi kepada orang lain? Kita harus meyakini dan percaya bahwa ketika kita memberi bukan akan membuat setiap kita semakin miskin. Tapi dengan memberi mengajarkan kita untuk bisa berbagi dan saling care terhadap orang lain. Tetapi balik lagi Ketika kita memberi, kita harus melihat kembali kedalaman hati kita apakah kita tulus memberi atau kita malah memberi dengan hati yang tidak tulus untuk memberi.

Perenungan : 

1. Mengapa jemaat di Makedonia sukacitanya meluap dan kaya dalam kemurahan, meskipun mereka sedang dicobai dalam pelbagai pencobaan dan sangat miskin? (ayat 1). Ketika Anda sedang dicobai dengan pelbagai penderitaan, apakah Anda masih mau memberi? 

2. Jemaat di Makedonia memberi melampaui kemampuan mereka (ayat 3). Menurut Anda, mengapa jemaat di Makedonia tidak takut kekurangan? 

3. Adakah yang menyarankan, meminta atau bahkan memaksa jemaat di Makedonia untuk memberi? (ayat 4)

Penerapan :

Kemurahan adalah sikap hati dan tidak ditentukan oleh keadaan Anda, apakah sedang berkelebihan atau sedang berkekurangan. Jika Anda baru akan memberi pada saat nanti Anda berkecukupan, maka percayalah, nanti pada saat berkecukupan, Andapun tetap tidak akan memberi jika hati Anda tidak berubah. 

Jadi buatlah keputusan untuk memberi dan berlatihlah untuk memberi, berdoalah supaya Tuhan tolong Anda akan hal ini.

Pembacaan Firman :

2 Korintus 8:1-6

Doa : 

Tuhan mampukan setiap kami untuk memiliki hati untuk memberi dan berbagi terhadap orang lain.