Memilih Untuk PercayaSampel

Setia Dengan Perkataan-Nya 

Seberapa sering kita mendengar reputasi seseorang sebelum kita bertemu orang itu secara langsung? Reputasi mendahului dan terbentuk oleh opini akan perbuatan seseorang yang dikumpulkan dan dirasakan orang-orang di sekitarnya. 

Tuhan kita punya reputasi yang luar biasa dalam hal kesetiaan. Setiap bangsa di dunia punya sejarahnya masing-masing dan bagi bangsa Israel, rangkuman sejarah mereka tertulis di Alkitab. Melalui sejarah bangsa Israel, kesetiaan Tuhan diperlihatkan ke seluruh bumi. Sebelum menjadi sebuah bangsa, Abraham yang waktu itu belum memiliki anak, menerima janji bahwa keturunannya akan menjadi sebanyak bintang di langit (tidak terhitung banyaknya) dan dia memilih untuk percaya. Hari ini kita melihat janji tersebut dipenuhi. Kesetiaan Tuhan tidak goyah dan selalu dapat diandalkan. Tuhan setia sampai “beribu-ribu keturunan” (Ulangan 7:9), kepada orang-orang yang mengasihi Dia dan melakukan perintah-Nya. 

“Ketika tidak dapat melihat tangan-Nya, kita harus percaya pada hati-Nya,” Charles Spurgeon katakan. Tuhan sudah mempersiapkan kasih dan berkat di dalam perjalanan hidup kita; jangan berhenti percaya. Mempercayai karakter Tuhan memberanikan kita untuk melangkah. Terus kenali karakter-Nya dan terus ingat apa yang sudah Tuhan perbuat dalam hidup kita. Dan sambil berjalan dengan-Nya, mari melatih diri untuk menjadi orang-orang yang setia dengan kata-kata kita. Sehingga kita bukan saja menjadi orang-orang percaya yang menerima kebaikan Tuhan, tetapi menjadi orang-orang percaya, yang juga dapat dipercaya oleh orang lain.

Doa

Tuhan Yesus, kesetiaan-Mu memberikanku harapan dan kekuatan. Kesetiaan-Mu juga menjadi teladan untukku. Tuntun aku setiap hari untuk mengenal dan berpegang pada janji-Mu, sambil aku belajar untuk menjadi orang yang dapat dipercaya orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.