Hati Bagi BangsaSampel

  

Kita hidup di Indonesia yang beragam agama, suku, dan budayanya. Sebagai orang percaya, kita harus dapat bersahabat dan memelihara sikap toleransi dengan orang yang berbeda dengan kita. Toleransi bukan berarti kita menjadi diam dan takut dalam mengabarkan kabar baik. Akan tetapi Ikutilah teladan Yesus dalam Matius 9:9-13, dimana Ia dapat bersahabat dengan siapa saja, termasuk kepada orang berdosa dan pemungut cukai. Meskipun bersahabat, Yesus tetap mewartakan kabar baik bagi gereja. 

Sifat Yesus baik, sabar, dan sangat toleran, karena ia datang bukan untuk menghakimi, akan tapi untuk menyembuhkan mereka secara rohani. Motivasi utamanya adalah kasih. Sebagai teladan dalam bersikap toleran, Yesus datang bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyembuhkan mereka secara rohani

Kasih bisa membuat kita lebih toleran. Kasih membuat kita memaklumi yang lain, meski mereka tidak sempurna dan memiliki kebiasaan yang unik. Kolose 3:13 mengatakan, ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan dengan orang lain.” Mulai membangun hubungan dengan orang di lingkungan kita (lingkungan bekerja, RT RW dan tempat lain), yang selama ini mungkin kita tidak pernah berkomunikasi dengannya.

Perenungan :

1.Yesus makan bersama dengan orang berdosa dan pemungut cuka (ayat 10). Apa yang mendorong Yesus bergaul dan toleran terhadap mereka? 

2.Mengapa orang Farisi mempertanyakan sikap Yesus tersebut? (ayat 11) 3.Apa tujuan Yesus bergaul dan bersahabat dengan pemungut cukai dan orang berdosa? (ayat 12-13)

Penerapan :

Hiduplah dalam damai dan berdampingan dengan orang lain. Jika kita membangun hubungan dengan orang yang belum menerima Yesus, maka suatu saat kita bisa menyampaikan Injil kepada mereka, supaya mereka menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. 

Pembacaan Firman:

Matius 9:9-13 Roma 12:18 

Doa :

Ya Tuhan ampun kami jika selama ini kami terlalu eksklusif dan tidak membangun hubungan dengan orang lain yang berbeda dengan kami. Untuk itu kami memohon kiranya Tuhan berikan kekuatan untuk dapat membangun hubungan dengan orang lain dengan tepat.