Karakter Yang DiubahkanSampel
Tidak mungkin rasanya bila kita berkata mengasihi seseorang, tetapi kita juga menyimpan kemarahan terhadap orang tersebut. Jika kita memang harus marah, marahlah untuk alasan yang tepat dan benar, jangan sampai kita marah hingga berbuat dosa, akan tetapi marahlah karena kita mengasihi dan ingin membangun hidup seseorang dan kemarahan apabila tidak diselesaikan secepat mungkin maka kemarahan itu akan mengendalikan hidup kita kepada hal-hal yang negatif.
Namun ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat, dan juga hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus, maka karakternya dapat diubahkan, seperti Salah seorang tokoh dalam Alkitab yaitu Yohanes anak Zebedeus saudara Yakobus. Dia berawal dari orang yang keras, bahkan cukup pemarah, namun akhirnya ia berubah menjadi seorang yang penuh kasih. Hal ini terlihat dari sapaan dalam suratnya yang seirngkali berkata “anakanakku” , “Saudara-saudara”. Bahkan ia dikenal sebagai Rasul Kasih.
Oleh karena itu Mintalah kemampuan dari Tuhan agar kita dapat mengendalikan dan meredam kemarahan kita, sehingga hidup kita penuh dengan kasih, yang tadinya seorang pemarah menjadi seorang Peramah yang penuh dengan kasih Kristus dalam hidup kita.
Perenungan:
Menurut Anda, apakah mengasihi merupakan hak atau kewajiban seorang pengikut Kristus? Menurut Yohanes, mengapa kita wajib mengasihi sesama kita? Apa yang membuat dia dapat berubah dari pemarah jadi pengasih?
Penerapan:
Berusahalah untuk mengubah sikap amarah. Setidaknya cobalah untuk meredam emosi berlebih seperti berhenti memukul tembok / membanting barang saat marah atau dengan mengurangi kata-kata kasar yang menyakitkan hati orang lain. Jangan biarkan emosi mengontrol kita
Pembacaan Firman:
1 Yohanes 3:11-18
Doa:
Tuhan kami Memohon ampun kalau selama ini masih sering marah-marah, bahkan untuk hal yang sepele / tidak jelas, sebab itu kami meminta kekuatan agar dapat menahan emosi. Dan agar karakternya dapat diubahkan seperti Yohanes.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Pelit / kikir merupakan salah satu ciri bahwa hati seseorang terlalu terikat pada hal-hal duniawi. Padahal Tuhan sudah berfirman agar kita tidak menjadi hamba uang atau menuhankan uang (Mamon). "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya." (Pengkotbah 5:9). Tuhan sangat menghendaki agar setiap kita memiliki sifat yang serupa denganNya salah satunya yaitu sifat bermurah hati.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada GBI Bethel yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.gbi-bethel.org/