Yesus SegalanyaSampel

Renungan 

Sistem korban-korban persembahan di Perjanjian Lama memang tidak sempurna, tetapi bisa menghapus dosa untuk sementara waktu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada manusia akibat dari dosa. Setiap pelanggaran terhadap Tuhan, maka bangsa Israel harus mempersembahkan binatang sebagai korban persembahan, dari lembu besar sampai burung kecil. Korban-korban persembahan ini hanya menyucikan umat Israel untuk waktu yang sementara, sehingga mereka dapat kembali kepada komunitasnya dan beribadah tanpa rasa takut ato perasaan bersalah. 

Dalam aturan-aturan Lewi, kematian dibutuhkan sebagai pembayaran atas dosa yang dilambangkan dengan kematian binatang korban persembahan. Binatang-binatang korban itu dibunuh, bukan pendosanya. Binatang itu menerima penghukuman atas dosa menggantikan kita. Yesus memberikan diri-Nya sebagai korban persembahan, bukan karena dosa-Nya sendiri (karena Dia tidak berdosa) tetapi sebagai korban persembahan dosa menggantikan kita seluruh manusia. Yesus tidak bersalah. Yesus menanggung dosa seluruh manusia untuk sekali dan seterusnya. Dia yang kekal sanggup menyucikan kita dari dosa selama-lamanya, tidak perlu ada lagi kematian sebagai pembayaran atas dosa. 

Jika binatang-binatang persembahan dahulunya dianggap cukup sebagai pembayaran atas dosa, betapa lebihnya persembahan kekal Kristus yang tak bercacat dapat menutupi segala pelanggaran kita? Yesus memurnikan dan menyucikan hati nurani kita untuk selamanya. Kita dapat beribadah kepada Tuhan dengan kesadaran bahwa kita tidak akan dihukum dan dihakimi karena dosa dan pelanggaran kita. 

Doa 

Tuhan Yesus, aku percaya bahwa pengorbanan-Mu di kayu salib adalah cukup. Engkau membayar lunas segala hutang ganti tebus dosa-dosaku. Aku percaya Engkau telah membersihkan ku dari dosa. Terima kasih karena telah memberikan diri-Mu supaya aku hidup bebas dan mempunyai hubungan pribadi dengan Engkau. Amin.