Kitab YunusSampel

APAKAH TUHAN MENGECEWAKAN?

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

Yunus sudah menyampaikan pesan pertobatan kepada orang-orang Niniwe dan mereka ternyata mendengarkan Yunus. Bahkan raja Niniwe pun memerintahkan kepada seluruh rakyat untuk berpuasa, merendahkan diri dan bertobat. Bukankah ini berarti pelayanan misi nabi Yunus berhasil? Tetapi kita membaca pada pasal ini sepertinya Yunus malah kecewa, karena Yunus lebih ingin kalau kota Niniwe itu dijungkirbalikkan oleh Tuhan.

Mungkin kita pernah juga mengalami kekecewaan melihat orang-orang yang pernah berbuat curang kepada kita seharusnya dijungkirbalikkan, atau disaat ketidakadilan terjadi pada kita maka kita mengharapkan pembalasan setimpal pada mereka yang curang. Sifat kekanak-kanakan yang muncul pada Yunus bisa saja itu muncul pada kita. 

Tuhan pun mendatangi Yunus dengan suatu pegajaran, bahwa Dia berkuasa atas apapun yang terjadi dan termasuk juga kepada siapa Tuhan hendak berbelas kasih. Yunus ingin melihat bahwa ucapannya tentang Niniwe akan dihancurkan itu terjadi, tetapi Tuhan berbelas kasih terhadap Niniwe karena mereka bertobat.

Demikian jika Tuhan berbelas kasih kepada orang-orang yang menghianati kita, maka seharusnya kita mengucap syukur kepada Tuhan. Bukankah Tuhan juga sudah menyelamatkan kita dari kegelapan? 

Lihatlah kepada Tuhan Yesus, Dia datang ke dunia ini mengalami penolakan, dan bahkan dianiaya serta disalibkan. Tetapi di dalam penderitaan Yesus di atas kayu salib, menanggung dosa manusia, Yesus memberikan pengampunan atas mereka yang menganiaya diriNya. Dia tidak menurunkan api penghukuman atas mereka yang menganiaya diri-Nya meskipun itu dapat dilakukanNya, tetapi Dia berbelas kasih dan mengampuni serta menyelamatkan mereka.   

Tuhan tidak pernah mengecewakan kita dalam keadaan apapun, Dia peduli kepada kita.