Kitab MikhaSampel

JANJI TUHAN 

Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu? (Mikha 6:8)

Sungguh Tuhan kita sangat luar biasa, bagaimana Dia telah menuntun umat-Nya dan menyertai umat-Nya, memenuhi umat-Nya dengan kesejahteraan. Namun demikian, semua dirusakkan oleh kejahatan umat-Nya sendiri. Apakah Tuhan akan kembali menyayangi umat-Nya? 

Tuhan juga memiliki perasaan, dan memang saat melihat apa yang dilakukan oleh umat-Nya pasti hati perasaan Tuhan kecewa dan sedih. Bisa kita bayangkan, seandainya kita sudah menolong atau membuka jalan pada seseorang untuk diubahkan menjadi lebih baik. Tetapi malah orang itu menyia-nyiakan semua yang telah kita lakukan. Kita pun pasti bisa kecewa melihatnya. 

Mikha datang kepada Tuhan membawa keadaan umat Israel ke hadapan Tuhan. Melihat moral yang bobrok, kejahatan yang sudah sangat mengerikan, sudah sepantasnya penghukuman diberlakukan bagi umat Tuhan. Mikha datang kepada Tuhan, memohon belas kasihan Tuhan di dalam perasaan yang menyedihkan, Tuhan teringat dengat perjanjian-Nya kepada Abraham. 

Betapa Tuhan setia kepada umat-Nya, dan kesetiaan Tuhan itu terbukti pada saat umat-Nya tidak setia kepada-Nya. Bahwa Dia tetap memberikan kasih karunia kepada umat-Nya sampai mereka berbalik kepada-Nya. Tuhan kembali memaafkan dan mengampuni umat-Nya, janji Tuhan bahwa berkat kepada keturunan Abraham, dan janji bangsa-bangsa akan diberkati oeh keturunan Abraham. 

Jika demikian besar kasih Tuhan kepada umat-Nya, kasih dan setia Tuhan juga dilimpahkan kepada kita. Kasih karunia Tuhan adalah kesempatan untuk kita memperbaiki diri, untuk semakin lebih dalam mengenal Tuhan, kita disiapkan untuk memperoleh apa yang Tuhan janjikan atas kita.

Tuhan tidak pernah mengecewakan kita dalam keadaan apapun, Dia peduli kepada kita.