Kitab MikhaSampel

PERSETERUAN DENGAN ALLAH

Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. (Yakobus 4:4)

Mikha adalah seorang nabi yang di masa hidupnya tinggal di daerah yang jauh dari pusat kota pemerintahan saat itu. Tetapi Tuhan telah memanggil dia untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada bangsa Israel dan pemerintahan Israel. Di mana bangsa Israel ini dipimpin oleh orang-orang yang jahat dan penuh dengan ketidakadilan. Ini menyebabkan bangsa ini juga mengalami penindasan dan serangan dari bangsa-bangsa di sekitarnya.

Alkitab menuliskan juga bahwa keadaan dunia ini akan semakin jahat, dan kejahatan itu bisa saja masuk dan mencemarkan umat Tuhan. Kejahatan moral, perilaku penyimpangan, tidak menghormati kekudusan Tuhan, mempermainkan nilai-nilai keagamaan. 

Mikha datang sebagai utusan Tuhan untuk menyampaikan pesan bahwa bangsa Israel telah menjauh dari Tuhan, banyak kejahatan yang telah dilakukan bangsa ini. Bangsa Israel telah berpaling dari Tuhan dengan melakukan penyembahan berhala, mengikuti cara hidup orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Umat Tuhan harus waspada di akhir zaman ini, sebab dunia dipakai iblis untuk bisa masuk ke dalam jebakannya dan dengan demikian menyesatkan umat Tuhan. Kita harus berjaga-jaga. 

Persahabatan dengan dunia adalah perseteruan atau permusuhan dengan Tuhan. Ini artinya ketika seseorang menjadi kompromi dengan dunia, membuka celah kepada iblis untuk berbuat yang jahat. Tetapi Roh Kudus di dalam orang percaya akan memberikan peringatan-peringatan supaya orang-orang percaya jangan jatuh atau segera berbalik kepada Tuhan. Mikha bisa digambarkan sebagai suara Roh Kudus untuk memberikan peringatan. 

Biarlah kita memiliki hati yang lembut, supaya kita bisa mendengar peringatan dari Tuhan melalui suara Roh Kudus di dalam kita atau melalui khotbah dan pembacaan Firman-Nya atau mungkin melalui sahabat rohani yang dipakai Tuhan. Suara itu juga bukan hanya peringatan, tetapi suara yang dapat mengoreksi atau menyelidiki hati kita supaya kita rela untuk memperbaikinya. Menerima suatu teguran bukan berarti kita sedang dihakimi, tetapi itu adalah baik untuk meluputkan dari segala hal-hal yang jahat.

Relakanlah hati kita kepada setiap perkataan Tuhan.