Penyembahan Adalah SenjatakuSampel

Saya menggembalakan sebuah Gereja selama 36 tahun yang bertumbuh dari tiga puluh dua orang menjadi beberapa ribu. Kami diberkati untuk membaptis satu orang percaya SETIAP HARINYA selama lima tahun terakhir.

Selama tahun-tahun pertumbuhan tersebut, kami memiliki banyak masalah, kesusahan, masa-masa yang mematahkan semangat, pertempuran internal dan eksternal, dan peperangan rohani yang tak pernah saya bayangkan.

Salah satu hari paling membebaskan dalam hidup saya selama perjalanan ini adalah ketika saya menemukan KUASA dari perlengkapan senjata rohani.

Alkitab berkata bahwa kita berada di dalam peperangan rohani. Kita dipanggil untuk menjadi "prajurit yang baik dari Kristus Yesus," (2 Timotius 2:3).

Kita berada di dalam sebuah peperangan di antara kebaikan dan kejahatan.

Musuh menyerang area yang berbeda-beda dari kehidupan kita: kesehatan, keluarga, hubungan, dan iman kita.

Ada lebih banyak lagi yang Anda sedang hadapi dari yang biasanya.

Istilahnya di dalam Alkitab adalah "tipu muslihat." Ini ditemukan di dalam Efesus 6:11. Ini berarti "merancang secara hati-hati dan perlahan, sebuah rencana strategis" dari iblis. Penting untuk waspada secara rohani bahwa kita ada di dalam sebuah peperangan, menyadari taktik dari musuh, dan mengenakan perlengkapan senjata Allah. Efesus 6:11-18 menggambarkan bagaimana mengenakan perlengkapan senjata Allah.

Penyembahan adalah alat bantu yang sangat kuat dan efektif untuk membawa terobosan.

Inilah tiga hal yang dibawa oleh Senjata Penyembahan ke dalam pertempuran kita:

1. Penyembahan mengarahkan fokus kita. Apa yang kita tuju kita rasakan di dalam situasi apapun. Penyembahan membuka pintu menuju kedamaian ketika Anda menghadapi masa depan yang tak pasti.

2. Penyembahan membuat musuh tercerai berai. Tuhan memerintahkan Yosafat agar "Menaruh para Penyembah di depan saat mereka berangkat berperang dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan," Kemenangan Yosafat dimulai dengan puji-pujian. (2 Tawarikh 20:19)

3. Penyembahan adalah kesaksian kita kepada dunia. Kis 16:25, Paulus dan Silas telah dipukuli, dirantai dan dimasukkan ke dalam penjara. Di tengah malam, mereka menyembah. Tuhan mengirimkan gempa bumi, membuka rantai dari semua tahanan, dan membuka pintu-pintu di dalamnya. Para tahanan yang lain tetap tinggal karena mereka menyaksikan sendiri penderitaan orang-orang yang masih memuji Tuhan ini.

"Puji Tuhan, Ia dapat bekerja lewat siapa pun yang memuji-Nya,

pujilah Tuhan, karena rantai yang mengikatmu, terlepas

mereka tak berdaya, saat Anda memuji-Nya"

- Dr. Bill Purvis, Bill Purvis Leadership