Alkitab Berkata Apa?Sampel

Memahami Sesuatu

Jadi, tentang apakah rencana bacaan ini? Kita semua pernah memiliki pertanyaan seputar Alkitab—Anda bukan satu-satunya! Dan ini masuk akal, bukan? Kita terbatas, manusia yang terbatas berusaha untuk memahami yang tak terbatas, Allah yang tak terbatas.

Meski kita mungkin tidak dapat memahami sepenuhnya setiap kata dalam Alkitab, kita masih dapat meningkatkan pemahaman kita. Kita akan menemukan banyak ayat di dalam Alkitab yang membuat kita bertanya-tanya dan bahkan mungkin merasa ragu. Ketika hal ini terjadi, kita dapat membawa keragu-raguan kita kepada Tuhan. Jadi, marilah berusaha untuk lebih memahami Tuhan kita yang luar biasa. Sembari melakukannya, berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Konteks
Kita harus mempertimbangkan keseluruhan kisah dari Alkitab. Artinya kita harus memahami ayat-ayat di dalam Alkitab sebagai suatu kesatuan. Mengambil dan memilih sebuah ayat untuk menyelaraskan dengan sesuatu yang kita yakini atau ingin kita buktikan bukanlah jalan yang terbaik. Ada juga hal-hal kontekstual yang harus diperhatikan. Sebagai contoh, adalah bijak untuk mempertimbangkan konteks sejarah dan budaya, karena hal itu akan memberikan kita wawasan tambahan yang penting. Jadi, saat kita mempelajari Firman Tuhan, tetaplah mengingat kasih Allah kita yang begitu besar, tema berkelanjutan tentang penebusan manusia, dan pentingnya seorang Juru Selamat.

Tafsir
Tafsir Alkitab berisikan suatu analisa dan penjelasan tentang berbagai kitab dalam Alkitab. Ada para sarjana dan ahli teologi yang mampu untuk membedah Alkitab di tingkat yang berbeda daripada rata-rata orang percaya dalam Kristus. Jadi, pertimbangkan untuk membaca apa yang para penulis itu katakan. Namun, jangan hanya memilih satu—pertimbangkan berbagai tafsir agar Anda bisa mendapatkan sesuatu yang seimbang dari kitab atau kutipan ayat tertentu yang sedang Anda pelajari.

Bahkan ketika kita tahu akan konteks dari Alkitab dan telah mencari pandangan dari tafsir, kita tidak akan pernah sepenuhnya menangkap segala sesuatu dari Firman Tuhan. Kita tidak ditakdirkan untuk itu, karena jika demikian, kita tidak perlu untuk "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu", karena kita akan "bersandar kepada pengertian kita sendiri" (Amsal 3:5-6 TB). Namun, kita bisa selalu bertumbuh dan belajar dan mengijinkan Alkitab yang dinapaskan Allah untuk melakukan apa yang harus dikerjakan di dalam diri kita—mengajar, menegur, memperbaiki, dan melatih kita menuju kebenaran.

Menjadi seorang murid, menginginkan pemahaman, mencari hikmat dari orang-orang saleh, dan percaya bahwa ketika Anda tidak mendapatkan segalanya, hal terpenting dari keseluruhan Alkitab adalah bahwa Anda mengenal Allah. Di dalam sisa rencana bacaan ini, kita akan mempelajari bersama-sama beberapa kutipan ayat yang membingungkan.