Memperoleh Hikmat TuhanSampel
Apa itu hikmat?
Jika Anda mencari definisi hikmat, Anda akan menemukan ini: pengetahuan tentang apa yang benar atau tepat digabungkan dengan penilaian adil dalam tindakan. Kita dapat menyimpan seluruh pengetahuan di dunia ini ke dalam otak kita, namun jika kita tidak tahu bagaimana menggunakannya dan mengubah informasi tersebut menjadi tindakan, kita tidak memiliki hikmat. Pada dasarnya, kita dapat mengetahui lebih banyak daripada kebanyakan orang, tetapi jika kita tidak menerapkan apa yang kita ketahui dengan tepat, kita bodoh.
Hal pertama dan terpenting yang kita ketahui tentang hikmat adalah ia berasal dari Tuhan. Mazmur 111:10 TB memberitahu kita bahwa “permulaan hikmat” adalah takut akan Tuhan, dan dijelaskan selanjutnya bahwa kita akan “bertumbuh dalam hikmat” saat kita taat kepada Tuhan.
Ini masuk akal, bukan? Kebanyakan orangtua berharap anak-anaknya mematuhi mereka. Mengapa? Sebab mereka bisa melihat jalan di depan, saat anak-anak tidak bisa. Saat anak-anak mematuhi orangtua, mereka bertumbuh dalam hikmat, dan belajar bahwa apapun yang dinasihatkan oleh orangtua mereka adalah untuk kebaikan mereka. Ini juga sama halnya dengan Bapa di Sorga—Dia melihat apa yang ada di depan dan tahu apa yang terbaik.
Dalam Yakobus 3:13-18 TB, Hikmat Tuhan dijelaskan secara rinci:
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab itu di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas, adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Perikop ini kaya akan kebenaran bagi kita, jadi mari kita cerna satu persatu. Menunjukkan hikmat Tuhan berarti kita:
Terhormat—Kita menghormati semua orang.
Rendah hati —Kita tidak menarik perhatian bagi diri kita sendiri.
Tidak mementingkan diri sendiri—Kita mengutamakan orang lain daripada diri sendiri.
Murni—Kita berusaha keras unutk memiliki motivasi yang tak bercela.
Cinta damai—Kita setuju untuk menghargai perbedaan.
Lemah lembut—Kita peduli pada perasaan orang lain sebelum bertindak.
Murah hati—Kita memberikan kesempatan kedua karena kita telah memperolehnya.
Tidak memihak—Kita bersikap adil kepada semua orang.
Tulus—Kita otentik, jujur, dan penuh integritas.
Belajar dan bertumbuh sebagai pengikut Yesus akan mengubah diri kita yang lama menjadi pribadi yang telah ditebus sesuai panggilan Tuhan. Bertumbuh dalam hikmat bersama Tuhan tidak selamanya masuk akal bagi orang-orang di sekitar kita. Namun ketika kita mempelajari hikmat Tuhan, kita bisa menerapkannya dan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Selama empat hari ke depan Rencana Bacaan ini akan memberi Anda perlengkapan yang Anda butuhkan untuk memulai perjalanan memperoleh hikmat Tuhan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Kebanyakan kita melihat hikmat sebagai sesuatu yang dimiliki orang yang lebih berpengalaman. Namun, kita sesungguhnya bisa memilikinya tak peduli berapa pun usia kita. Rencana Bacaan 5-hari ini akan memberikan pandangan tentang apakah hikmat ilahi itu sesungguhnya dan bagaimana memperolehnya.
More