KemerdekaanSampel

Dipanggil Untuk Melayani 

Miliaran bahkan ‘tak terhitung betapa banyaknya jiwa di seluruh dunia yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat dan percaya kepada-Nya. Artinya, sebanyak itu juga orang-orang yang telah Yesus merdekakan dari belenggu dosa! Luar biasa, bukan? 

Tapi, kemerdekaan tidak seharusnya berhenti sampai di diri kita saja. Paulus mengajak kita melihat kemerdekaan sebagai sebuah kesempatan untuk melayani satu sama lain oleh kasih. 

Pelayanan bukanlah sekedar titel atau kegiatan agama di mana kita turut ambil bagian di dalamnya. Ada banyak bentuk pelayanan. Pelayanan dimulai dari hidup kita setiap hari; ketika kita menghormati orang lain, membantu orang lain, bersikap lemah lembut, mengampuni orang yang bersalah; mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bayangkan jika kita semua anak-anak Tuhan bersatu melakukan ini, betapa nama Tuhan dimuliakan dan betapa dunia akan diubahkan oleh kesaksian dan kebenaran-Nya. 

Di sisi lain, tentu kita juga akan menghadapi tantangan. Ada saat-saat di mana kita lelah, apalagi orang yang kita layani terus mengecewakan, mengkhianati, ataupun tidak mau berubah menjadi lebih baik. Ada saat-saat kita menemui godaan untuk memakai kemerdekaan untuk kepentingan kita sendiri dan berhenti untuk melayani. 

Ingatlah selalu kalau kita tidak dibiarkan sendiri. Ingatlah selalu untuk mengandalkan Roh Kudus. Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Jika Roh Kudus yang memimpin hidup kita, maka buah roh ini pasti mengalir dari hidup kita, bisa dinikmati oleh orang lain, bahkan diri kita sendiri. 

Doa

Roh Kudus, aku bersyukur bahwa Engkau selalu bersamaku. Rendahkan hatiku dan kuatkan tanganku untuk melayani dalam kemerdekaan yang telah Engkau berikan. Pimpin hidupku, agar aku bisa mengasihi sesama dengan kasih yang bersumber dari-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.