Kehidupan yang Terbentuk Secara MendalamSampel

The Deeply Formed Life

HARI KE 2 DARI 5

“Rekonsiliasi Rasial

Kisah-kisah tentang isu rasial yang kita dengar dan lihat sepertinya tidak ada habisnya. Entah kisah-kisah itu disiarkan oleh televisi secara nasional ataupun hanya diketahui oleh kita sendiri, kita secara teratur dibebani oleh ide-ide dan praktik-praktik destruktif yang membentuk hierarki nilai manusia secara halus dan cukup terang-terangan berdasarkan warna kulit. 

Namun, kita bukannya tanpa bantuan 

Inti dari Injil adalah "melakukan dengan benar" segala sesuatunya melalui Yesus. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, dunia ditetapkan untuk menuju pada pembaruan, dan Allah dengan penuh kasih mengundang kita untuk bekerja menuju masa depan ini. Namun, pekerjaan ini bukanlah usaha individu; namun merupakan karya yang diorkestrasi oleh upaya kolektif sebuah keluarga baru dalam kuasa Roh Kudus. 

Perhatikanlah dua orang murid yang dipanggil oleh Yesus: Matius dan Simon orang Zelot (lihat Matius 10:3-4). Matius bekerja untuk pemerintah; Simon membenci pemerintah. Matius adalah pemungut cukai; Simon adalah pemrotes cukai. Matius mengumpulkan pendapatan untuk pemerintah Roma; Simon adalah seorang pemberontak melawan pemerintah Roma. Matius adalah orang yang kaya; Simon adalah kelas pekerja. Matius mencari nafkah dengan mengambil keuntungan dari orang-orang seperti Simon; Simon merasa terpanggil untuk membunuh orang-orang seperti Matius. 

Meskipun memiliki begitu banyak perbedaan, entah bagaimana Matius dan Simon dapat berhubungan dengan baik. Namun, hal itu membutuhkan pengorbanan. Matius harus berhenti memanfaatkan orang-orang seperti Simon; Simon harus menerima visi revolusi yang berbeda. Inilah inti dari keluarga baru yang sedang dibangun oleh Yesus. Komunitas rekonsiliasi selalu membutuhkan pengorbanan, dan di dalam Kristus, penghalang-penghalang yang memisahkan kita dapat diruntuhkan dalam nama-Nya. 

Di luar dua belas murid-Nya yang pertama, Yesus juga mengundang para wanita untuk menjadi murid-Nya. Ia memberikan tugas kepada para murid untuk menjangkau orang-orang non-Yahudi. Roh Kudus memimpin gereja untuk mewujudkan visi ini, saat sebuah keluarga baru dibentuk—bukan berdasarkan identitas etnis atau gender, melainkan melalui kematian dan kebangkitan Yesus. 

"Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus” (Galatia 3:28).

Selidikilah hati Anda untuk mengetahui keterlibatan Anda sendiri dalam perpecahan rasial, dan luangkanlah waktu untuk melakukan pengakuan dosa, pertobatan, dan pengampunan.
 

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

The Deeply Formed Life

Sebagaimana telah didefinisikan oleh Pastor Rich Villodas dari New York, hidup yang terbentuk dengan mendalam adalah hidup yang ditandai oleh adanya integrasi, persimpangan jalan, keterjalinan, dan perpaduan, yang menyatukan berbagai lapisan pembentukan spiritual. Hidup semacam ini mengundang kita untuk menjadi pribadi yang membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa, bergerak menuju rekonsiliasi, bekerja untuk keadilan, memiliki kehidupan batin yang sehat, serta memandang tubuh dan seksualitas kita sebagai anugerah untuk dikelola dengan bijaksana.

More

Kami ingin berterima kasih kepada WaterBrook Multnomah yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://waterbrookmultnomah.com/books/623185/the-deeply-formed-life-by-rich-villodas-foreword-by-pete-scazzero/