Mencari Tuhan MelaluinyaSampel

Pernahkah Anda merasa sudah putus asa dan berkata, "Tuhan, jika Engkau tidak melakukannya, saya tidak yakin bisa melewatinya"?

Terkadang mencari Tuhan terasa sulit di tengah-tengah pergolakan dan penderitaan yang terus-menerus. Bahkan dalam upaya untuk tetap beriman, kita cenderung melihatnya meninggalkan diri kita.

Mari kita lihat wanita dengan masalah pendarahan. Dia mendapatkan masalah ini selama 12 tahun. Dia mengalami sakit selama 12 tahun. Saya dapat membayangkan apa yang mungkin ia doakan dan yang orang lain doakan untuknya selama 12 tahun.

Markus 5:35 berkata bahwa ia sangatlah menderita, sudah menemui banyak tabib, tapi semakin memburuk.

Saya merasakan yang sama karena, bagi banyak orang, rasanya seperti hidup hanya membawakan lebih banyak lagi trauma. Tak peduli kepada siapa kita berbicara—keluarga, sahabat, terapis, pendeta—rasa sakit yang kita rasakan hanya semakin memburuk.

Wanita ini membuat sebuah keputusan di alam bawah sadarnya. Ia percaya jika ia menyentuh ujung jubah-Nya, ia akan sembuh. Inilah iman dalam upayanya yang menjadikannya sembuh. Dia merangsek melewati kerumunan orang banyak, penyakitnya, dan pendarahannya—pengalaman traumatisnya—untuk sampai kepada Yesus.

Mencari Tuhan tidak hanya membawa Anda ke sebuah tempat, bukan sekedar tempat biasa, melainkan TEMPAT pemulihan dan penyembuhan.

Ada banyak hal yang tidak dapat diperbaiki, diselesaikan atau disembuhkan oleh pendeta, keluarga, sahabat, dan terapis. Hanya Tuhan yang dapat membuat Anda dan saya utuh. Inilah keindahan dari mencari Dia.

Hari 3:

• Sisihkan waktu menyendiri untuk beribadah, sungguh-sungguh mencari Dia.
• Renungkan Matius 5:25-34