Menghindari Jebakan KepemimpinanSampel
Raja Daud
Fokus bacaan 2 Samuel 24
Raja Daud terkenal sebagai orang yang berkenan di hati Allah. Raja Daud memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda dengan Raja Saul. Pengenalan Daud akan Tuhan, kepekaannya akan suara Tuhan dan hatinya untuk Tuhan memang sudah tidak diragukan lagi. Tuhan juga memilih Daud sebagai raja bukan berdasarkan latar belakangnya tetapi berdasarkan hatinya (1 Samuel 16:7). Tetapi itu bukan berarti raja Daud tidak luput dari kesalahan . Di dalam kepemimpinan Raja Daud, dia membuat beberapa kesalahan . Kesalahan yang dia buat bukan karena dia tidak peduli akan apa yang benar di mata Tuhan, tapi dia cenderung mengambil tindakan secara impulsif dan terbawa suasana tanpa memikirkan konsekuensi dari hasil tindakannya. Salah satu tindakan impulsif yang di lakukan Raja Daud dan menyebabkan hukuman atas bangsanya adalah ketika dia berada di puncak keberhasilan dan kemakmurannya (2 Samuel 24). Tindakan tersebut disebabkan oleh sikap raja Daud yang merasa bangga dengan kejayaannya. Raja Daud juga mulai mengandalkan pemikirannya sendiri dengan berpikir bahwa keamanan kerajaannya bergantung kepada kekuatan pasukannya dan bukan malah menyerahkan keselamatan bangsa itu kepada Tuhan. Padahal Tuhanlah yang memberikan keberhasilan dan kejayaan bagi bangsa Israel. Selain itu, perhitungan yang di perintahkan raja Daud juga di dasari oleh tinggi hati dengan tujuan untuk memuliakan dirinya sendiri. Itu jelas tidak menyenangkan hati Tuhan, Tuhan juga sudah memperingatinya melalui Yoab namun raja Daud tetap saja mengikuti keinginannya untuk melakukan perhitungan. Setelah perhitungan itu terjadi raja Daud sadar dari tindakan impulsifnya bahwa dia telah berdosa kepada Tuhan (2 Samuel 24:10).
Dari cerita raja Daud tersebut kita bisa belajar bahwa kejatuhan terbesar manusia adalah ketika manusia berada di posisi terbaiknya. Penyebabnya tidak jauh dari membanggakan diri sendiri atau tinggi hati. Ini jelas tertulis di Amsal 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.”. Sebagai pengikut Kristus kita perlu sadar bahwa apa pun yang kita miliki baik itu pencapaian yang gampang atau pencapaian yang susah semuanya adalah dari Tuhan. Untuk menyadari bahwa semua itu adalah dari Tuhan, kita perlu memiliki pengenalan yang dalam akan Tuhan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan Yesus setiap hari dan mengizinkan Roh Kudus untuk memenuhi hati kita. Alkitab mencatat salah satu dari buah Roh Kudus adalah lemah lembut (rendah hati). Lukas 14: 11 berkata “Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”. Lawan kata dari tinggi hati adalah rendah hati , orang yang rendah hati memiliki sikap mau mendengar, belajar , berubah , dan karena sikap tersebut hikmat pasti memenuhi orang yang rendah hati (Amsal 11: 2). Rasul Petrus juga menjelaskan bahwa Allah mentang orang yang congkak dan mengasihani orang yang rendah hati (1 Petrus 5:5).
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Tidak jarang kita menemukan pemimpin yang hebat dan berhasil membuat perubahan tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kejatuhan di puncak kepemimpinannya. Tiga raja bangsa Israel pertama juga mengalami hal serupa. Di dalam renungan ini kita akan belajar tindakan seperti apa yang menjadi batu sandungan di dalam kepemimpinan tiga raja tersebut dan bagaimana menghindarinya sebagai pengikut Kristus.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Amelia Reformitha yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.instagram.com/ameliareformitha/