Peran Gereja dalam Pertentangan BudayaSampel

Tujuan Sebenarnya  

Saat pertandingan bola dimulai, sesungguhnya ada tiga tim di lapangan. Ada dua tim yang sedang bertanding untuk menang, dan ada tim wasit. Tim wasit ini bertanggung jawab kepada otoritas yang lebih tinggi—kantor pusat NFL. Mereka tidak berpihak sebab mereka mewakili kerajaan lain. Mereka menjalankan otoritas mereka berdasarkan buku peraturan NFL. Mereka membuat keputusan tanpa ragu sebab mereka tidak peduli siapa yang suka dengan mereka, bertepuk tangan untuk mereka, atau mengejek mereka. Mereka ada di sana bukan untuk memenangkan kontes ketenaran. Mereka ada untuk membawa ketertiban dalam situasi yang kacau. 

Demikian pula gereja ada bukan untuk dirinya sendiri. Tema utama dalam Alkitab adalah kemuliaan Tuhan yang dinyatakan melalui perluasan Kerajaan-Nya sehingga kehendak Tuhan terjadi di bumi seperti di surga. Gereja dijadikan untuk tujuan ini—untuk memajukan Kerajaan Allah dalam sejarah. Tuhan memberikan gereja otoritas dan menempatkan gereja di tengah dunia yang kacau untuk membawa keteraturan. Untuk itu, gereja tidak sepatutnya berpihak pada isu sosial karena ia bertanggung jawab kepada otoritas yang lebih tinggi dan mewakili kerajaan lain. Artinya, gereja harus selalu mewakili pandangan Tuhan dalam segala hal.

Saat berfungsi dengan benar, gereja berperan seperti tanggul yang mencegah kejahatan membanjiri kebudayaan. Namun, tanggul mulai rusak dan budaya kita kelihatannya semakin buruk. Salah satu alasan kita gagal adalah karena kita menjadikan tujuan gereja sebagai gereja. Bukannya membangun Kerajaan Allah, kita membangun gereja-gereja yang besar dengan anggota yang banyak dan program yang beragam. Kita harus mengembalikan gereja kepada fungsinya semula—memperluas kerajaan Allah.

Berdasarkan ini, apa tugas gereja?