Ujian ImanSampel
MENGEMBARA
Musa mengutus dua belas orang mata-mata untuk mengintai Kanaan. Sepuluh orang di antaranya ternyata membawa kabar buruk tentang negeri itu yang menciutkan hati dan nyali bangsa Israel. Dua orang yang lain, Yosua dan Kaleb, memilih untuk bersikap lain. Mereka tidak menyangkali fakta tentang Kanaan, tetapi mereka juga percaya pada Tuhan yang berjanji akan menyerahkan tanah itu kepada Israel. Mereka sangat yakin, Tuhan yang telah berjanji pasti akan memampukan bangsa itu menghadapi kesulitan apa pun yang menghadang. Namun, bangsa Israel tidak mau percaya. Tuhan menyatakan murkanya sehingga bangsa itu harus kembali menerima hukuman.
Uniknya, Yosua dan Kaleb juga ikut menanggung konsekuensi akibat kekerasan hati bangsa itu. Mereka tidak diistimewakan Tuhan dengan diperbolehkan masuk ke Kanaan lebih awal. Mereka juga harus ikut mengembara bersama bangsa yang tegar tengkuk itu. Artinya, hari demi hari mereka juga harus mempertahankan iman di tengah orang-orang sebangsanya yang tidak percaya itu. Mereka tentu harus berdiri minoritas di tengah kelompok mayoritas. Selama empat puluh tahun! Bukan hal yang mudah, bukan?
Perjuangan keduanya sangatlah berat. Tekanan dari kaumnya sendiri dalam waktu yang lama tentu bukan hal yang mudah dihadapi. Namun, mereka berhasil melewatinya. Mereka berhasil melewati hari demi hari penuh tekanan itu dengan tetap meyakini janji Allah kepada mereka. Mereka akhirnya memasuki Kanaan bersama angkatan baru bangsa Israel. Ya, angkatan lama itu mati semuanya di padang gurun bersama dengan sepuluh pengintai yang menciutkan nyali mereka 40 tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berpegang pada janji Tuhan dengan sepenuh hati. Pengembaraan yang harus mereka lalu itu bukan penghukuman bagi mereka, melainkan masa pemurnian iman.
Iman kita kepada Tuhan memang tidak selalu mendatangkan hasil secara instan. Iman malah harus diuji melalui keadaan dan lingkungan yang tidak mendukung guna membuktikan kemurniannya. Pengalaman Yosua dan Kaleb menunjukkan bahwa iman justru diperkuat dan dimurnikan lewat tantangan tersebut. Teladan mereka menggugah kita untuk tidak menjadi kecil hati dalam menghadapi ujian iman hari demi hari. Ya, iman kita diuji tiap hari melalui pengembaraan kita di bumi ini.
Renungan hari ini
1. Bagaimanakah iman kita diuji? Bagikanlah!
2. Apakah yang sering terjadi dalam pengujian iman kita? Mengapa kita berhasil melalui ujian? Jika gagal, apakah alasannya?
Tindakan hari ini
Iman yang tidak teruji bukanlah iman yang berharga. Tetaplah tenang dalam ujian iman.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Apakah kita kuat ketika Iman kita diuji? Sekuat apakah kita? Apakah kita akan lulus ujian Iman ini? Renungan ini akan membantu untuk kita mengerti arti dari Ujian Iman yang kita hadapi. Biarlah kita lulus dalam setiap ujian Iman yang terjadi di hidup kita.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg