Ketika Kekecewaan MenyerangSampel

When Disappointment Strikes

HARI KE 1 DARI 4

Memahami Kekecewaan

Ketika kita mengalami kekecewaan, itu karena harapan kita mengenai sesuatu tidak terpenuhi. Kita meletakkan semua harapan kita ke dalam suatu pengalaman, kejadian, atau bahkan seseorang, dan tidak terjadi sesuai yang direncanakan. Beberapa hal membuat kita kecewa dan hanya mempengaruhi kita selama beberapa jam. Sementara kekecewaan yang lain sangat menyakitkan hati kita. 

Hubungan kita gagal
Kita tidak mendapat pekerjaan
Perjalanan dibatalkan
Kita kehilangan seseorang yang kita cintai
Rencana kita berantakan

Pada dasarnya, kita menjadi kecewa ketika ada jurang pemisah antara harapan kita dan apa yang sebenarnya terjadi. Seringkali kekecewaan itu yang membuat kita mempertanyakan Tuhan, karena kita bertanya-tanya mengapa keinginan atau harapan kita tidak terpenuhi. Kita merasa Dia-lah yang sebenarnya membiarkan kita kecewa. 

Ada seorang bernama Yusuf dalam Alkitab yang sangat akrab dengan kekecewaan. Pada usia 17 tahun, saudara-saudaranya mengkhianatinya dan menjualnya sebagai budak di Mesir. Tidak lama setelah kedatangannya, dia dituduh melakukan kesalahan yang tak dilakukannya dan dijebloskan ke dalam penjara. Dia menolong seseorang dalam penjara dan mengira hal itu akan membebaskannya, tetapi mereka melupakan bantuannya sama sekali. Sekalipun tidak ada yang tahu pasti, kemungkinan dia tinggal di penjara antara 10-12 tahun karena suatu tuduhan kejahatan yang tidak dia lakukan. Berbicara tentang kekecewaan, hal-hal tersebut terjadi tidak seperti yang Yusuf harapkan. 

Kita juga mengalami kekecewaan karena mengira dunia ini seharusnya sempurna. Kita mungkin tidak benar-benar menyatakannya, tetapi kita berharap untuk menikah dengan orang yang kita sukai, menjadi juara di setiap kelas, atau mendapat pekerjaan bergaji besar. Banyak hal baik terjadi pada waktu kita di bumi, tetapi ketahuilah: bumi bukan rumah kita. Dan bumi tentu saja tidak sempurna, jadi kita harus menyesuaikan harapan kita seperti yang seharusnya. 

Sekali pun bumi ini bukanlah rumah abadi yang sesungguhnya, kita masih harus hidup di sini sampai akhir hayat kita. Dan Tuhan tidak ingin kita hidup sengsara selagi masih di sini. Dia mengutus Yesus untuk menyelamatkan kita. Dia rindu agar kita mengalami pengharapan, sukacita, dan damai sejahtera saat kita untuk sementara waktu tinggal di sini. 

Apapun keyakinan, kemampuan mental, status sosial, atau posisi keuangan kita, mengalami kekecewaan akan menjadi bagian dalam kehidupan kita. Ini bukan sesuatu yang kita nikmati, dan kita selalu ingin untuk melompat melaluinya atau menguburnya di suatu bagian dalam otak kita di mana kita bisa mencoba untuk melupakannya dengan cepat. Ini tidak akan membuat kita merasa lebih baik—itu hanya akan memperlambat kesembuhan kita. 

Selama tiga hari ke depan dari Rencana Bacaan ini, kita akan mengolah, menganalisa, dan bertumbuh melalui kekecewaan kita agar terjadi pemulihan dan menggunakannya untuk kebaikan orang lain. Mintalah Tuhan untuk mempersiapkan Anda agar berani menghadapi kekecewaan yang Anda alami dan bagaimana Anda dapat keluar dengan lebih kuat di sisi yang lain.

Hari 2

Tentang Rencana ini

When Disappointment Strikes

Anda sedang mengalami kekecewaan? Tak seorang pun dikecualikan untuk tidak mengalaminya. Tidak peduli siapa kita, kita semua akan melewati masa-masa ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Jadi, apa yang kita lakukan dengan kekecewaan kita? Salahkah kita jika merasa demikian? Dalam Rencana Bacaan Alkitab 4 hari iini, kita akan melihat bagaimana kita memahami, menerima, memproses, dan memanfaatkan kekecewaan kita untuk kebaikan.

More

Rencana Bacaan Alkitab ini dibuat dan disediakan oleh YouVersion.