Love God Greatly: Takut & KhawatirSampel

Rasa bersalah kadang melingkupi kita saat kita takut ataupun cemas. Teman yang berniat baik memberikan nasihat untuk membesarkan iman, namun justru membuat kita merasa lebih buruk. Rasa malu dan frustrasi mulai mengacaukan hati dan kedamaian kita. 

Alkitab mencatat beberapa nasehat saat kita menyalahkan diri sendiri atas ketakutan kita. Dalam kitab Roma, Paulus mengingatkan orang percaya akan kemerdekaan yang kita miliki melalui Kristus. Tidak ada penghakiman bagi siapapun yang menjadi milik Yesus. Inilah perkataan hidup dan pengharapan. Tuhan tidak sedang mengawasi untuk menghukum dan menghakimi kita dalam setiap langkah yang salah. Karena kasih-Nya, Dia mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk membebaskan kita dari dosa dan maut. Oleh karena itu, kita bisa datang kepada-Nya kapanpun kita merasa takut.

Bagaimana Anda mengalami pikiran tentang penghakiman atau perasaan malu yang disebabkan oleh ketakutan atau kecemasan? Dapatkah Anda menggunakan pengalaman itu untuk mendekat kepada Yesus? Tuhan ingin kita datang sebagaimana kita ada. 

Allah Bapa, terima kasih karena telah memberikan saya kebebasan untuk menghampiri Engkau. Saya memuji-Mu karena kasih-Mu yang teguh. Terima kasih atas Putera-Mu, yang mati menggantikan saya. Bantu saya melihat perkenanan-Mu saat saya menghakimi diri sendiri atau merasa dihakimi orang lain. Kiranya Roh-Mu terus menuntun saya di jalan menuju damai sejahtera. Dalam nama Yesus, amin.