Kitab 2 TawarikhSampel

FRIMAN YANG HIDUP

Pada masa pemerintahan Yosafat, bangsa Yehuda sedang dalam kemerosotan rohani. Menghadapi persoalannya sebagai pemimpin, Yosafat memilih untuk mempercayai Allah. Dalam doanya dia membangun imannya kepada Allah.

Seorang pemuda dalam pergumulannya, dia mencari kekuatan dan membangun imannya dengan memperkatakan firman Tuhan. Akan tetapi pemuda itu bertanya-tanya dalam dirinya, ”Jika firman Tuhan itu hidup dan berkuasa, mengapa saya tidak merasakan apa-apa ketika memperkatakannya?” Dalam perenungannya, jika firman Tuhan tidak pernah salah berarti ada yang salah dengan dirinya.

Sampai akhirnya dia menyadari bahwa sebenarnya dia tidak terlalu percaya dengan firman Tuhan. Yang ada dalam hatinya adalah keinginannya untuk bisa keluar dari permasalahannya. Sebenarnya yang ada dalam hatinya, jika firman Tuhan hidup dan berkuasa, mengapa persoalan saya tidak selesai ketika saya memperkatakannya. 

Firman Tuhan tidak ditujukan untuk memenuhi keinginan. Firman Tuhan tidak diberikan untuk mengubah situasi yang sedang dihadapi, tetapi untuk mengubah respon terhadap situasi itu (2 Timotius 3:16) "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”

Bila Tuhan mengijinkan persoalan itu terjadi, bukan berarti Dia tidak peduli atau tidak berkuasa. Tuhan mau umatnya bertumbuh dalam kebenaran firman-Nya dan mengenal-Nya dengan benar dan tepat.

Membaca Alkitab tidak dimaksudkan untuk sekedar menambah pengetahuan, tetapi untuk mengubah kehidupan