Kitab 2 Raja-rajaSampel

MENJADI PELAKU FIRMAN

Kita bersyukur hari-hari ini diingatkan kembali untuk teratur dalam pembacaan firman Tuhan. Karena dalam menghadapi permasalahan apapun dalam hidup ini, kita perlu ingat akan firman Tuhan itu dan mulai kita perkatakan. 

Kitab Amsal 18 : 21 berkata “ Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”. Dengan kata lain ada kuasa di dalam lidah atau perkataan kita. 

Seringkali jika kita dihadapkan dengan masalah, kita menjadi panik dan lupa memperkatakan firman Tuhan. Malahan yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata negatif dan tidak membangun iman kita. Contoh : aduh gawat nih, payah nih, habis deh, pusing, dsbnya. Biasanya otomatis kita memang cenderung untuk mengeluarkan kata-kata ini, tetapi mari kita belajar mulai mengontrol emosi kita terlebih dahulu, tenangkan hati kita dan kontrol lidah kita.  

Perkatakan firman Tuhan yang kita pernah baca dan dengar yang berhubungan dengan masalah kita. Dan mulai bertindak dengan iman, percaya bahwa firman Tuhan itu berkuasa untuk mengubahkan segala keadaan. Pergunakan senjata firman Allah untuk mengalahkan segala panah api daripada si jahat, pasti kita akan diluputkan. 

Kadang kita juga cenderung mencari jawaban kemana-mana, mungkin ke gembala, ketua COOL, teman seiman (ini tidak salah), tetapi sebenarnya jawaban itu tidak jauh, itu ada dimulut kita, hanya perkatakan saja firman Tuhan, dan lihat daya kerjanya yang luar biasa.  

Jadilah pelaku firman, bukan pendengar saja (Yak. 1 : 22).