20/20: Visi Tuhan Untuk Hidup SayaSampel

20/20: God's Vision For My Life

HARI KE 32 DARI 35

Mengasihi Allah. Mengasihi Sesama.

Oleh Kevin Grove

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16 

Saya tinggal di Jepang hampir sepanjang masa kecil saya, namun tepat sebelum memasuki tahun pertama saya di sekolah menengah, keluarga saya kembali ke Amerika Serikat. Kami pindah dengan jarak yang begitu jauh dari pinggiran Tokyo ke kota kecil Utopia—komunitas indah yang terdiri dari 350 orang di jantung negara bagian Texas Hill. Tentu Anda dapat membayangkan betapa kontrasnya perbedaan budaya yang harus saya hadapi —Timur ke Barat, kota besar Asia ke kota kecil Amerika, angkutan masal ke truk pengangkut, dari sushi ke daging ayam goreng, saling ketergantungan dalam kelompok kepada individualisme yang tinggi, dari gulat sumo kepada permainan sepak bola

Di hari pertama sekolah, kenyataan bahwa saya telah melangkah memasuki budaya yang sama sekali berbeda menjadi semakin jelas. Ke mana pun saya berpaling, saya melihat anak-anak dalam balutan celana jins Wrangler dan sepatu bot koboi. Masih jelas dalam ingatan saya, seorang anak taman kanak-kanak—koboi kecil—yang sering ditegur oleh sopir bis untuk meludahkan tembakau yang dikunyahnya sebelum naik ke bis sekolah.

Sejak masa SMA yang penuh kenangan itu, saya mendapat kesempatan untuk merasakan budaya yang menakjubkan di lebih dari 35 negara di seluruh Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin. Ke mana pun saya pergi, selalu ada keberagaman dan keindahan…sebuah mosaik rumit dari ciptaan Tuhan. Namun demikian, di setiap sudut dunia kita, dari Tokyo hingga ke Utopia, saya juga melihat noda dan penderitaan akibat dosa— keputusasaan, kesepian, pengabaian, pelecehan, ketakutan, iri hati, keserakahan, kebencian, perselisihan, fanatisme agama, penyakit, dan kemiskinan. Tidak ada tempat atau pun manusia yang kebal terhadapnya.

Dalam penerbangan kembali dari negara Burkina Faso di Afrika, saya mulai merenungkan pertanyaan ini: “Bagaimana seandainya saya lahir di Tokyo, Teheran, Darfur, atau Ouagadougou. Lalu, bagaimana jika saya dilahirkan dalam keadaan yang berbeda di sini di Amerika? Bagaimanakah rupa Kristus menurut saya? Bagaimana rupa Kekristenan bagi saya?”

Dalam banyak budaya, orang-orang menjunjung tinggi sejarah Yesus dan ajaran-ajaran-Nya, tetapi meremehkan agama Kristen dan orang Kristen. Sungguh memalukan! Orang di mana pun membutuhkan perwakilan Yesus; seorang yang bisa menjadi contoh yang hidup akan kasih Yesus Kristus yang mengubahkan dan tanpa syarat.

Ketika kita memulai hubungan dengan Allah, itu akan mengubah segalanya. Itu akan mengubahkan hubungan kita dengan orang lain—bagaimana kita melihat, menilai, dan melayani mereka—karena mengasihi Allah dan sesama tidak bisa dipisahkan. Yesus berkata, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:16). Dan di Matius 25, Yesus memperjelas bahwa dalam melayani orang lain, kita pun melayani Dia. Yakobus mengajarkan kepada kita bahwa iman sejati bukan sekedar iman yang berpengetahuan; melainkan iman yang aktif dan hidup—iman yang menghasilkan pekerjaan-pekerjaan yang baik. Melayani orang lain merupakan bagian penting dari iman sejati.

Saya suka mengambil ide-ide kompleks dan meringkasnya menjadi bentuk yang paling sederhana. Jadi inilah inti dari apa yang Tuhan harapkan dari kita: Mengasihi Allah. Mengasihi sesama. Serta pergi dan jadikanlah orang lain murid yang juga akan melakukan hal yang sama. Sesederhana itu. Ini semua tentang hubungan—hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia.

Aku (Yesus) datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10). Saya yakin banyak orang Kristen tidak pernah mengalami hidup berkelimpahan karena sebagian besar usaha mereka dalam hidup ini adalah untuk kepentingan diri sendiri. Maukah Anda mengalami kegairahan dan kesukaan akan Allah? Layanilah Dia dengan melayani sesama. Beri ruang dalam hidup Anda untuk melayani mereka yang miskin, yang membutuhkan, yang terluka, atau tersisihkan. 

Beri ruang dalam hidup Anda untuk menyemangati sesama dan menolong mereka untuk menemukan tujuan dan memenuhi panggilan Allah. Ambil waktu untuk membantu orang lain belajar, bertumbuh, dan berhasil. Ambil waktu untuk mendoakan orang lain dan membagikan iman Anda. Menangislah dengan mereka yang menangis. Bersukacitalah dengan mereka yang bersukacita. Anda dan saya diciptakan untuk melayani!

Saya sangat menyukai kisah tentang orang Samaria yang baik hati. Dalam kisah ini, tokoh yang sepertinya paling tidak mungkin—seorang Samaria—menunjukkan hati Allah kepada seorang pria yang dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan nyaris mati. Ia hanya melihat seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan dan ia melayani orang itu dengan segala kemampuannya.

Dari Tokyo ke Utopia, masyarakatnya mungkin berbeda, namun kebutuhan kita sangatlah mirip. Orang butuh merasa dihargai dan dikasihi dalam konteks hubungan yang tulus. Mereka tidak membutuhkan pelayanan atau kesaksian Kristiani yang datang dengan maksud tertentu. Kita bukan melayani untuk mengubahkan; kita melayani karena kita telah diubahkan, dan dengan demikian kita mengasihi dan menghargai apa yang Allah kasihi dan hargai—manusia.

Buatlah ruang dalam hidup Anda untuk melayani sesama. Minta Tuhan untuk membuka mata dan hati Anda kepada dunia di sekeliling Anda dan membantu Anda untuk mengasihi tanpa syarat, melayani tanpa pamrih, dan memberi dengan murah hati.

Tariklah tali busurmu, biarkan kasih melesat. Tembak langsung ke dalam hati. Dengan sekuat tenaga, pusatkan pandangan Anda; arahkan sasaran sejak awal. Mengasihi Allah, mengasihi sesama…itulah pusat dari sasaran.
~ Mark Harris

Ayat Hafalan

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 1 Petrus 4:10

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 31Hari 33

Tentang Rencana ini

20/20: God's Vision For My Life

Tuhan ingin agar setiap kita diselamatkan, disembuhkan, dibebaskan, dimuridkan, diperlengkapi, diberdayakan dan melayani. Bergabunglah bersama kami dalam perjalanan renungan tujuh-minggu untuk menolong Anda menjalani setiap area tersebut dalam hidup Anda. Kami berharap Anda akan menemukan dan mulai memahami secara penuh visi Tuhan untuk hidup Anda.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Gateway Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://gatewaypeople.com