HadiahSampel
Sembahlah dalam Ketakjuban
Selama ratusan tahun, manusia menanti-nantikan Yesus. Maka Natal kali ini, bila Anda sedang dalam penantian—Anda tidak sendirian. Penantian bisa menjadi pengingat kepada Dia yang kita sembah.
Tuhan bisa saja menyelamatkan kita dalam sekejap, tetapi Dia memilih untuk memberikan seorang anak bagi kita. Seseorang yang datang untuk hidup bersama kita, menderita di tengah kita, dan mati bagi kita, sebagai hadiah paling sempurna yang tidak akan mampu kita raih dan bahkan kita tidak layak menerimanya.
Saat musim liburan, kadang-kadang kita terlalu sibuk melakukan banyak hal bagi Tuhan sehingga kita melupakan bahwa hadiah dari-Nya adalah supaya Dia bersama dengan kita. Sakit hati di dalam diri kita terbentuk karena kita mengerjakan sesuatu yang benar tetapi dengan hati yang salah. Kita terlalu mudah melupakan bahwa Tuhan memberikan Yesus bagi kita bukanlah karena diri kita atau usaha kita, tetapi itu semua karena Tuhan dan kasih karunia-Nya.
Tetapi Natal kali ini, kita tidak usah menyibukkan diri selama liburan. Kita berhenti sejenak untuk merenungkan dan mengingat suatu hadiah kasih karunia bagi kita. Sebuah hadiah yang menyebabkan kita bisa berhenti berjuang, berhenti merasa tertekan, dan berhenti mencoba mencari cara bagaimana meraih jalan menuju Tuhan—tetapi sebaliknya kita cukup menerima apa yang Yesus berikan kepada kita.
Orang-orang majus mempersembahkan hadiah bukan untuk mendapatkan jalan mereka menuju Tuhan. Hadiah-hadiah itu tidak diberikan dengan agenda di belakangnya atau mengharapkan berkat. Akan tetapi, mereka mempersembahkan hadiah sebagai luapan penyembahan dan ungkapan rasa takjub mereka.
Semoga kita dapat mengikuti teladan mereka. Semoga kita taat bukan karena kewajiban tetapi karena luapan hasrat kita kepada Dia yang telah memberikan hadiah paling mulia.
Hadiah-hadiah yang dipersembahkan orang majus adalah sumber pengharapan bagi kita hari ini, karena mengingatkan kepada kita siapa yang kita sembah. Tuhan yang telah memberikan Anak-Nya sebagai Raja, Penyembuh, dan Juruselamat kita.
Mari berhenti tergesa-gesa melewati liburan tetapi mulailah meraih aliran keajaiban saat kita mengenang kelahiran Yesus—Raja kita yang telah bangkit.
Doa: Tuhan, terima kasih Engkau telah memberikan hadiah paling mulia lewat Anak-Mu, Yesus. Pusatkan hati saya kepada apa yang telah Kau lakukan bagi saya, dan tolong saya untuk sepenuhnya menerima anugerah kasih karunia. Tolong saya agar berhenti menyibukkan diri dan mulai menyembah dalam ketakjuban oleh karena siapa Engkau dan apa yang telah Kau perbuat. Dalam nama Yesus, amin.
Praktek: Luangkan waktu dalam keheningan hari ini, berhenti sejenak dari segala kegiatan untuk mendengarkan Tuhan dan menyembah Dia oleh karena siapa Dia.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Natal adalah saat-saat terindah setiap tahun, namun kita sering kali terlalu sibuk. Mari pada Natal kali ini, kita meraih kembali mukjizat Natal. Melalui Rencana Bacaan 5 hari, yang merupakan rangkaian renungan oleh Pendeta Craig Groeschel, "Hadiah", kita akan melihat bagaimana tiga hadiah dari tiga orang majus kepada Yesus, membawa kita saat ini masuk ke dalam mukjizat dan penyembahan.
More