DendamSampel

Memaafkan Tuhan

Kita semua pernah mengalaminya, bukan? Kelihatannya tidak ada yang beres, dan kita mengajukan pertanyaan sederhana kepada Tuhan: Mengapa hal ini terjadi pada saya? Setelah segala sesuatu yang telah saya perbuat bagi-Mu?

Seringkali harapan kita tentang apa yang seharusnya Tuhan perbuat sangat berbeda dengan apa yang benar-benar Tuhan kerjakan. Jika Tuhan selalu memenuhi harapan Anda, maka Dia bukanlah Tuhan, tetapi asisten pribadi Anda.

Tak seorang pun yang memahami hal ini lebih baik daripada Yohanes Pembaptis. Yohanes sedang duduk di penjara, hanya gara-gara Herodes sangat marah karena ia mengkritik pilihan hubungannya. Dan Yohanes sedang menunggu. Menunggu Yesus. Akhirnya, mengapa Yesus tidak datang dan menyelamatkannya?

Dalam Matius 11:3, Yohanes mengajukan pertanyaan ini kepada Yesus: “Engkaukah Mesias yang akan datang, atau haruskah kami menantikan orang lain?”

Dengan kata lain, “Apakah Engkau benar-benar seperti yang Kau katakan? Apakah Engkau sesungguhnya adalah Mesias? Karena jika benar demikian, saya tidak seharusnya duduk dalam sel penjara yang kotor ini.”

Ketika membaca ini, saya berharap Yesus akan datang dengan segala kuasa-Nya, merobohkan tembok-tembok penjara dan menyelamatkan Yohanes. (Ini terdengar seperti lagu penyembahan yang dahsyat, bukan?)

Namun sebaliknya, Yesus mengatakan demikian:

“Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat–orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” Matius 11:4-5 TB

Dia tidak menjawab pertanyaan Yohanes langsung dengan “ya” atau “tidak”, tetapi saya pikir segera setelah Yohanes mendengar hal ini, dia tahu bahwa Yesus adalah Mesias. Bagaimanapun, siapa lagi yang sanggup membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar, dan orang mati dibangkitkan?

Kemudian Yesus menambahkan sesuatu yang membingkai ulang segala sesuatunya dan menjungkirbalikkan semuanya.

Dan Ia menambahkan, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Matius 11:6 TB

Hmm, apa?

Saya menyangka Yesus mungkin akan berkata, “Tuhan memberkati mereka yang tidak jatuh ke dalam dosa.” Namun Dia tidak mengatakan demikian. Terjemahan lain untuk ayat yang sama mengatakan,”Tuhan memberkati mereka yang tidak tersinggung oleh-Nya.”

Pada intinya, Yesus sedang menyampaikan bahwa Anda berbahagia jika tidak tersinggung oleh tindakan Tuhan–atau seringkali seolah-olah tidak ada tindakan.

Sejujurnya, sulit bagi saya untuk memahaminya. Yesus mengatakan bahwa sebagian orang akan kecewa karena Dia tidak bertindak. Pernikahan tetap berakhir. Kanker tidak disembuhkan. Anakmu yang hilang tak pernah kembali. Yohanes Pembaptis berakhir dengan dipenggal kepalanya dalam penjara.

Keadaan kita tidak selalu menggambarkan kebaikan-Nya, namun kehadiran-Nya. Berbahagialah Anda saat bisa mempercayai Tuhan saat di lembah sekalipun Anda telah melihat-Nya memindahkan gunung-gunung. Seringkali berkat ada di sana sekalipun tanpa terobosan. Jadi jika Tuhan tidak bertindak seperti yang Anda harapkan, tidak mengapa jika merasa kecewa. Tidak mengapa mempertanyakan, meragukan, ataupun bergumul.

Tetapi Anda akan diberkati jika tidak tersinggung oleh Tuhan dan bahkan menyediakan waktu bersama-Nya–memaafkan Dia, mengalami Dia, dan mengasihi Dia karena siapa Dia dan bukan hanya sekedar untuk apa yang telah diperbuat-Nya.

—Jordan, berpindah dari kecewa ke pengampunan

Doa: Tuhan, ampuni saya karena cara saya memperlakukan Engkau seperti seorang asisten dan bukan sebagai Juru Selamat. Bantulah saya memaafkan Engkau karena tidak selalu memenuhi harapan saya dan ampuni saya karena menaruh harapan manusiawi saya terhadap kuasa-Mu yang tak terbatas. Dalam nama Yesus, amin.