DendamSampel

The Grudge

HARI KE 3 DARI 7

Mengampuni Pengkhianatan

Ayah saya meninggalkan ibu saya ketika ia sedang mengandung saya lima bulan. Saat beranjak dewasa, saya tak terlalu memikirkan hal itu. Hanya ibu dan saya, dan saya senang akan hal itu. Tahun-tahun berlalu, dan rasa kecewa saya atas hilangnya hubungan ayah-anak makin berkembang.

Kecewa terhadap ayah saya karena telah mengabaikan ibu saya. Kecewa terhadap ibu saya karena tidak menyelamatkan hubungan mereka. Bahkan kecewa terhadap diri saya sendiri karena meskipun tahu bahwa ia akan memiliki seorang putera, yaitu diri saya, tak bisa membuatnya tetap tinggal. Amarah makin berkembang. Ia menjadi semakin tak masuk akal, semakin tidak pada tempatnya, semakin menyakitkan. Dengan makin bertambahnya pemikiran negatif, bagasi hubungan ayah-anak itu menjadi makin berat.

Saat beban itu terlalu berat untuk dipikul, saya memutuskan untuk menemui ayah saya.

Hanya dalam beberapa minggu, saya telah menemukan jejaknya dan membuat rencana makan malam. Seminggu sebelum waktu yang ditetapkan, saya merasa sangat sakit. Seluruh perasaan cemas muncul, bersama dengan segala perasaan tak aman karena masalah ketidakhadiran ayah.

Saya berjalan memasuki sebuah restoran yang ramai, ke arah seraut wajah yang sangat mirip dengan diri saya, dan untuk pertama kalinya saya memandang mata ayah saya. Sangat mengherankan semuanya berjalan normal.

Saat penting akhirnya tiba, dan saya berkata kepadanya, “Maafkan saya karena selama bertahun-tahun telah membencimu.”

Dengan cepat ia menjawab, “Maafkan aku atas segala penderitaan yang aku timbulkan bagimu.”

Anehnya, pada saat itu, seluruh beban terangkat. Saya memiliki hubungan dengan ayah saya. Saya telah membuang rasa marah–tetapi kemudian datanglah pagi berikutnya. Saya telah memperoleh segala yang saya inginkan, tetapi entah mengapa saya masih merasa marah kepadanya.

Saya belajar bahwa meredakan beratnya penderitaan masa lalu tidak bisa terjadi dalam sekejap mata. Anda harus belajar untuk membuangnya setiap hari. Berikut beberapa cara untuk membuangnya:

1. Kenali apa yang membuat bagasi Anda lebih berat . Beberapa hal tertentu akan membangkitkan amarah Anda. Daripada menjadi panik saat emosi tersebut muncul, lebih baik kenali mereka. Tarik nafas dalam-dalam, tenangkan diri, dan kenali dengan jelas apa yang membuat Anda merasa demikian.

2. Tentukan batasan-batasan. Setelah Anda mengenali faktor-faktor yang menimbulkan kembali rasa sakit terhadap perbuatan yang sedang Anda usahakan untuk ampuni, pasanglah pembatas. Beberapa hal tertentu mudah memicu Anda. Pasang pembatas untuk menjaga hati Anda.

3. Bagikan kisah Anda. Setelah pertemuan dengan ayah saya, saya menceritakan kepada teman-teman saya mengenai roller coaster emosional yang sedang saya kendarai. Sebagian besar dari mereka juga kehilangan sosok ayah, sehingga mereka memahami rasa sakitnya. Yang saya tidak ketahui adalah perubahan yang sedang terjadi dalam diri mereka juga. Segera setelah saya membuat keputusan untuk menemui ayah saya, tiga orang sahabat saya memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Kisah Anda penuh kuasa dan menginspirasi. Saat Anda mengampuni dan membuang rasa sakit Anda, bagikan kisah Anda! Anda tak pernah tahu hasil yang bisa Anda buat.

Tak peduli hubungan apapun yang membutuhkan kesembuhan, belajarlah untuk melepaskannya. Anda mungkin hanya merasa bahwa bagasi Anda menjadi sedikit lebih ringan setelah semuanya.

-Ryan, melepaskan setiap hari pada suatu waktu

Pertanyaan:

Bagasi apa yang sedang Anda bawa?

Hubungan rusak apakah yang membutuhkan pemulihan?

Keadaan menyakitkan seperti apakah yang sedang Anda genggam begitu erat?

Doa: Tuhan, bantu saya memperbaiki hubungan-hubungan yang rusak dalam kehidupan saya. Bantu saya untuk belajar melepaskan rasa sakit masa lalu dan mengampuni orang lain sama seperti Engkau telah mengampuni kami dengan cuma-cuma. Beri kami hikmat untuk mengetahui batasan-batasan yang harus dipasang dan bagaimana memulainya. Dalam nama Yesus, amin.

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

The Grudge

Hal ini memberatkan Anda. Hal ini menjauhkan orang-orang. Hal ini berat dan menyakitkan—ini adalah dendam. Banyak di antara kita tidak menyadarinya, tetapi kita membawa dendam yang harus kita lepaskan dari kegelapan ke dalam terang. Belajar bagaimana Anda dapat menemukan kebebasan melalui pengampunan di dalam Rencana Bacaan Alkitab 7 hari dalam pesan berseri, Dendam, bersama Pastor Craig Groeschel.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Life.Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.life.church/