Kekristenan dan Profesionalisme 2Sampel
BANGSA TEMPE?
“Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Sela” (Mazmur 47:4)
Profesional, ada jenis makanan Indonesia yang sangat aku gemari, yaitu tempe. Secara periodik, saya pasti makan tempe, baik sebagai lauk ketika makan pecel, tempe penyet atau sekadar untuk camilan. Tempe goreng memang dahsyat. Apalagi jika saya sudah berbulan-bulan meninggalkan Indonesia. Rasanya pengin banget makan tempe. Bagi saya tempe adalah salah satu makanan elit yang harus kita pertahankan.
Namun, ada satu hal yang mengganjal di benak saya. Mengapa setiap kali orang ingin mengatakan sesuatu yang buruk atau negatif, kata ‘tempe’ selalu digunakan. Ucapan seperti: “Dasar bermental tempe!”, “Mari kita tunjukkan bahwa bangsa kita bukanlah bangsa tempe!” Apa salahnya tempe? Saya yakin bahwa orang yang mengatakannya pun pasti doyan tempe! Kok bisa-bisanya mendiskreditkan makanan yang kaya protein nabati ini!
Professional, pertanyaan mengganjal itu tersimpan bertahun-tahun di benak saya. Suatu kali saat saya membaca sebuah majalah terbitan luar negeri, saya begitu terkejut ketika tempe dipatenkan oleh sebuah negara di Eropa. Saya tidak ingat negara apa, namun, rasa terkejut, bangga, kecewa, sekaligus jengkel bercampur aduk di benak saya. Bayangkan, makanan yang selama ini dinomor sekiankan di tanah air, ternyata justru mendapatkan pengakuan internasional. Bangsa tempe? Mengapa tidak!
Doa: Bapa, terima kasih karena menyadarkanku bahwa produk buatan Indonesia bisa bersaing di kancah internasional.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://xavier.web.id