Kekristenan dan Profesionalisme 2Sampel

Kekristenan dan Profesionalisme 2

HARI KE 2 DARI 5

MADE IN INDONESIA

“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (Yeremia 29:7)

Profesional, beberapa hari sebelum kembali ke tanah air, saya menyempatkan diri mampir ke toko Old Navy untuk membeli oleh-oleh buat isteri dan kedua anak saya. Toko yang dihiasi dengan sebuah mobil Buick kuno warna abu-abu ini menarik perhatian saya karena menjual jeans dan T.shirt, jenis pakaian casual kegemaran keluarga saya. Untuk menghemat uang saya, saya langsung ke gerai yang ada tulisannya ‘Discount’. 

Saya memilih kaos long sleeve untuk diri saya sendiri dan jeans untuk isteri dan anak. Iseng-iseng saya melihat label yang ada di dalamnya. Ternyata pakaian yang ngetop di Amerika itu memiliki label: “Made in Indonesia”. Perasaan antara kecewa dan bangga bercampur aduk di dalam benak saya. Kecewa karena mengapa harus membeli pakaian jauh-jauh jika toh buatan Indonesia. Bangga karena jahitan orang Indonesia terpakai di negara adi daya. Saat seorang teman yang ikut belanja bersama saya menunjukkan jaketnya yang bermerk sama, saya berkata, “You tahu nggak bahwa jaket itu buatan negaraku?” Dengan setengah terkejut, dia membuka jaketnya dan melihat label yang ada di krahnya. Dia tersenyum dan menepuk bahuku tanpa berkomentar. Namun, dari sorot matanya, dia ingin berkata, “Salut!”

Profesional, hal yang sama terjadi saat saya hendak membelikan celana panjang untuk isteriku di Carrousel Shopping Center di Perth. Celana jean putih itu pun ternyata berlabel “Made in Indonesia”. Oleh sebab itu, janganlah kita terlalu terpukau oleh apa pun yang berbau luar negeri. Barang-barang buatan Indonesia, terbukti diakui kualitasnya sampai ke manca negara. Mari bangga dengan produksi dalam negeri! 


Doa: Bapa, aku sungguh bangga lahir sebagai orang Indonesia di bumi pertiwi. Ajar aku untuk lebih mencintai tanah airku.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Kekristenan dan Profesionalisme 2

Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://xavier.web.id