Alkitab Untuk Anak-anakSampel

Alkitab Untuk Anak-anak

HARI KE 5 DARI 7

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Paskah yang Pertama

Penulis: Edward Duncan Hughes

Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab.




Wanita itu berdiri di lereng gunung yang ramai, matanya yang sedih melihat satu pemandangan yang mengerikan. Anaknya meninggal. Ibu itu adalah Maria, dan dia berdiri dekat tempat dimana Yesus di pakukan pada satu salib.




Bagaimana semua itu bisa terjadi? Bagaimana Yesus mengakhiri hidup-Nya yang indah dalam hari yang mengerikan seperti ini?

Bagaimana bisa Allah mengijinkan AnakNya dipakukan di salib untuk mati disana? Apakah Yesus melakukan kesalahan karena siapa Dia sebenarnya? Apakah Tuhan gagal?




Tidak! Tuhan tidak gagal. Yesus tidak melakukan kesalahan apapun. Yesus selalu tahu Dia akan mati oleh karena orang-orang jahat. Bahkan ketika Yesus bayi, seorang tua bernama Simeon mengatakan kepada Maria bahwa akan ada kesedihan di masa depan.




Beberapa hari sebelum Yesus dibunuh, seorang wanita datang dan meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi. “Dia membuang-buang uang,” murid-muridNya protes. “Dia melakukan pekerjaan yang baik,” Yesus menjawab. “Dia melakukan ini untuk penguburanKu.” Kalimat yang sangat aneh.




Sesudah hal itu, Yudas, salah satu dari dua belas murid Yesus, setuju untuk mengkhianati Yesus kepada imam kepala untuk uang sebesar 30 keping perak.




Pada hari Perjamuan Paskah Yahudi, Yesus menikmati makanan terakhirNya dengan muridNya. Dia mengatakan hal-hal yang luar biasa tentang Allah dan janji-jajiNya untuk mereka yang mengasihi Dia. 

Kemudian Yesus memberikan roti dan secangkir anggur kepada mereka untuk dibagikan. Hal ini mengingatkan bahwa tubuh dan darah Yesus diberikan kepada mereka untuk membawa pengampunan dosa-dosa.




Kemudian Yesus berkata kepada teman-temanNya bahwa Dia akan diserahkan, dan mereka akan meninggalkanNya. “Aku tidak akan pergi,” Petrus bersikeras. “Sebelum ayam berkokok, kamu akan menyangkaliKu sebanyak tiga kali,” Yesus berkata.




Kemudian pada malam itu, Yesus pergi untuk berdoa di Taman Getsemani. Murid-muridNya yang bersama dengan Dia tertidur. “Oh Bapaku,” Yesus berdoa, “...Biarkan cawan ini lalu daripadaKu. Tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.”




Tiba-tiba datanglah segerombolan orang banyak berbaris menuju kebun, dipimpin oleh Yudas. Yesus tidak melawan, tetapi Petrus memotong telinga salah satu orang itu. Tanpa suara Yesus menyentuh telinga orang itu dan menyembuhkannya. Yesus tahu bahwa penahanan ini merupakan bagian dari kehendak Allah.




Orang banyak itu membawa Yesus ke rumah imam besar. Di sana pemimpin-pemimpin orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Yesus harus mati. Tidak jauh dari situ, Petrus berdiri di samping perapian pelayan dan melihat.

Tiga kali orang melihat ke arah Petrus dan berkata, “Kamu bersama dengan Yesus!” Tiga kali Petrus menyangkali hal itu, seperti yang dikatakan Yesus. Petrus mengutuk dan bersumpah.




Kemudian, ayam berkokok. Itu seperti suara Allah untuk Petrus. Teringat perkataan Yesus, Petrus menangis dengan keras.




Yudas juga menyesal. Dia tahu bahwa Yesus tidak bersalah dan tidak berbuat dosa atau kejahatan. Yudas mengembalikan 30 keping uang perak, tetapi para imam tidak mau menerimanya.

Yudas melemparkan uang itu ke tanah, dan pergi keluar – dan menggantung dirinya sendiri.




Imam-imam membawa Yesus kepada Pilatus, gubernur Roma. Pilatus berkata, “Aku tidak menemukan kesalahan pada orang ini.” Tetapi orang banyak itu tetap berteriak, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!”




Akhirnya Pilatus mengabulkan permintaan itu, dan menjatuhkan hukuman Yesus untuk mati di salib. Para prajurit memukul Yesus, meludahi wajahNya, dan menendang Dia. Mereka membuat sebuah mahkota yang kejam dari duri yang panjang dan tajam serta menekankannya ke kepala Yesus. Kemudian mereka memakukan Dia pada sebatang kayu salib agar Dia mati.




Yesus selalu tahu bahwa Dia akan mati dengan cara itu. Dia juga tahu bahwa kematianNya akan membawa pengampunan dosa kepada orang-orang yang menaruh kepercayaan kepadaNya. Dua penjahat disalibkan di samping Yesus. Seorang percaya kepada Yesus – dan pergi ke surga. Yang lainnya tidak.




Setelah berjam-jam menderita, Yesus berkata, “Sudah selesai,” dan mati. PekerjaanNya sudah lengkap. Teman-temanNya menguburkan Dia dalam kuburan pribadi.




Kemudian prajurit-prajurit Roma menyegel dan menjaga kuburan itu. Sekarang tidak ada seorangpun yang bisa masuk atau keluar.




Jika ini merupakan akhir dari cerita, betapa menyedihkannya hal itu. Tetapi Allah melakukan sesuatu yang luar biasa. Yesus tidak terus tinggal dalam kematian!




Pagi-pagi pada hari pertama dalam minggu itu, beberapa dari murid Yesus menemukan bahwa batu itu sudah terguling dari kuburan. Saat mereka melihat ke dalam, Yesus tidak ada lagi di sana.




Seorang perempuan tinggal, menangis di dekat kuburan. Yesus menampakkan diri kepadanya! Dia cepat-cepat kembali penuh dengan sukacita untuk mengatakan kepada murid-murid yang lain. 

“YESUS HIDUP! YESUS KEMBALI DARI KEMATIAN!”




Segera Yesus datang kepada murid-muridNya, dan menunjukkan kepada mereka lubang paku yang menakutkan di tanganNya. Ini benar. YESUS HIDUP LAGI! Dia mengampuni Petrus yang telah menyangkal Dia, dan berkata kepada murid- muridNya untuk mengatakan kepada setiap orang mengenai Dia. Kemudian Dia kembali ke surga.




TAMAT

Hari 4Hari 6

Tentang Rencana ini

Alkitab Untuk Anak-anak

Bagaimana semua itu dimulai? Dari mana kita berasal? Mengapa ada begitu banyak kesengsaraan di dunia ini? Apakah ada harapan? Apakah ada kehidupan setelah kematian? Temukan jawabannya saat Anda membaca sejarah sejati dunia ini.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bible for Children yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bibleforchildren.org