Gaya Hidup MenyembahSampel

Penyembahan adalah Peperangan

Mazmur 18:34

Senjata kita adalah lagu pujian – Nyanyikan Haleluyah (Jonathan Helser). Saya masuk medan pertempuran dengan kuasa untuk mengejar dan mengalahkan musuh-musuh saya.

Mazmur 18 diawali dengan sebuah catatan yang menyatakan, “Dari hamba TUHAN, yakni Daud yang menyampaikan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN, pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul.”

Ini kenyataan. Sekarang, kita semua yang mengasihi Yesus dan telah menerima Dia sebagai Juru Selamat, pasti mempunyai musuh. Musuh kita bukan seorang pria atau wanita tetapi si iblis yang bisa bekerja melalui manusia, kelaparan, kemiskinan, sakit-penyakit, ketakutan, dl. Dalam Efesus 6:12 dikatakan, “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

Tetapi marilah kita perhatikan apa yang dikatakan Daud dalam ayat ini : Allah, Dialah yang melatih tangannya berperang – menyembah.

Betul, Penyembahan adalah senjata kita.

Senjata kita adalah lagu pujian – Raise a Halleluiah (Nyanyikan Haleluyah0 (Jonathan Helser).

Kita telah diberi kuasa dan otoritas dalam nama Yesus untuk mengusir semua iblis dan menyembuhkan sakit-penyakit, menginjak singa dan ular dan menginjak-injak singa jantan dan ular sesuai Lukas 9 dan Mazmur 91.

Pujian dan penyembahan kita kepada Yesus mempunyai kuasa untuk menjungkir balikkan banyak hal bagi kemuliaan Allah dan kebaikan kita..

Saya teringat suatu malam ketika saya sedang memuji dan menyembah Yesus, ibu saya tiba-tiba terbangun dan berkata bahwa ia mendapat penglihatan bahwa segerombolan iblis melarikan diri ke luar rumah saat saya sedang menyanyi.

Ada banyak contoh dalam Alkitab di mana pujian dan penyembahan membawa kemenangan bagi raja-raja dan umat Israel tetapi di sini saya ingin membagikan pengalaman pribadi saya.

Pada bulan Juli 2016, setelah membaca berita tentang kekeringan di Latur, Tuhan memberi beban agar kami pergi ke Latur dan menaikkan pujian dan penyembahan bagi Yesus. Kami percaya akan Firman Tuhan dalam Mazmur 67: 5-6 yang mengatakan “Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.” Bersama Tubuh Kristus di Latur, kami menyembah Yesus dan berdoa, percaya akan janji-Nya bahwa tanah akan memberi hasil panen. Menurut berita di Indian Express yang diterbitkan tanggal 1 Agustus 2016 “Sungai Manjara, jalur kehidupan kota Latur yang kering kerontang sampai dengan minggu lalu, kini mengalir dengan sangat deras”

Gambar berita:

News paper Link - Indian Express Aug 1, 2016

Allah kita Maha Kuasa.

Ketika kita meninggikan Yesus, Dia masuk dalam situasi kita. Ketika Dia campur tangan, peperangan bukan lagi milik kita tetapi milik-Nya.

Gaya hidup menyembah adalah hidup dengan kuasa karena kita tahu bawa saat kita memuji adan menyembah Yesus, kita mengundang Raja segala raja dan Tuhan segala tuan yang perkasa dalam pertempuran dan yang melatih tangan kita untuk berperang.

Anda mungkin menghadapi raksasa seperti kelaparan dalam keluarga anda atau tantangan lainnya; angkat suaramu dan pujilah Tuhan sekarang, dan anda akan menyaksikan suatu terobosan dalam hidup dan keberadaan anda, dan anda akan mengalahkan musuh-musuh anda.

Kita punya kuasa dalam nama Yesus.