Suatu Tempat di Meja PerjamuanSampel

Komuni

Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. —1 Korintus 10:17

Setiap Selasa di media sosial, orang-orang di seluruh dunia memasang foto dan menandainya #ThrowbackThursday (atau #tbt!).

Ini mungkin adalah foto-foto dari masa kecil seseorang atau ingatan yang tertangkap sampai dengan beberapa minggu yang lalu. Tujuan dari memasang sesuatu dengan #ThrowbackThursday adalah untuk mengingat—untuk berpikir dimana kita pernah berada, dan bagaimana kita telah tumbuh dan berubah sepanjang waktu.

Sifat alami kita ingin untuk membagikan kisah dan ingatan kepada mereka yang di sekitar kita. Melakukan ini membantu untuk melihat berapa jauh kita telah pergi. Komuni juga tidak ubahnya sebuah perayaan karena ini adalah sebuah kegiatan mengenang yang sungguh-sungguh. Ketika kita mengambil komuni bersama-sama, kita memiliki kesempatan untuk bersuka cita di dalam hidup yang telah kita miliki melalui Yesus. Tindakan perayaan itu menghubungkan kita lebih dalam daripada apapun sebagai satu tubuh orang percaya.

1 Korintus 10:17 mengingatkan kita bahwa " … sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu" (TB). Komuni membantu kita untuk mengetahui bahwa kita terikat bersama melalui Yesus, dan Dialah mengapa masing-masing kita memiliki suatu tempat di kerajaan.

Ketika kita ikut serta di dalam komuni sebagai sebuah komunitas, kita dapat bercermin akan segala yang Tuhan telah bawa kita lalui dan juga menunjukkan satu dengan lainnya menuju kebebasan abadi, pengharapan dan suka cita yang dibawa oleh hidup dan pengorbanan Yesus!

Untuk Direnungkan:

• Apakah salah satu kenangan masa kecil favoritmu?
• Apakah anda pernah memikirkan komuni sebagai sebuah tindakan penyembahan? Mengapa dan mengapa tidak?
• Pikirkan sebuah pencobaan terakhir atau pengalaman yang menyulitkan. Bagaimana anda melihat orang lain menunjukkan kasih dan welas asih Tuhan kepada anda?

Penderitaan bukanlah akhir dari kisah kita sebagai orang percaya. Pencobaan dan penderitaan Selmira membawa ia kepada harapan akan Kristus..